Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi GSM Internasional, atau yang lebih dikenal dengan GSMA mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya berpotensi menjadi raksasa ekonomi digital dalam beberapa tahun ke depan.
Hanya saja, alokasi dividen digital terkait pita frekuensi 700 MHz, yang hingga kini belum digunakan oleh operator seluler Tanah Air, karena masih dipakai oleh layanan TV digital, disebut bakal menghambat pencapaian tersebut.
Baca Juga: Pemerintah menyiapkan dua skema pemblokiran ponsel BM
"Melepaskan dividen band digital (700 Mhz) sangat penting untuk daya saing Indonesia di masa depan,” ujar Julian Gorman selaku Head of APAC GSMA di Jakarta, Kamis (6/2).
Gorman melanjutkan, penggunaan pita frekuensi 700 MHz oleh operator seluler ini bahkan bisa memberikan keuntungan yang besar bagi perekonomian Indonesia, dengan perkiraan pemasukan hingga US$ 10,5 miliar (Rp 143 triliun) selama periode 2020-2030.
Adapun pita frekuensi 700 MHz, menurut Brett Tarnutzer, Head of Spectrum GSMA, merupakan spektrum kunci agar layanan seluler di Indonesia bisa diakses secara merata.
“Karakteristik teknis dari spektrum ini memungkinkan jangkauan lebih baik dengan infrastruktur lebih sedikit dibanding spektrum yang lebih tinggi,” imbuh Brett di kesempatan yang sama.
Baca Juga: Biznet perluas jaringan baru di Manado, Sulawesi Utara