kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bertahan di tengah pandemi, berikut strategi bisnis Trisula International (TRIS)


Senin, 15 Juni 2020 / 17:31 WIB
Bertahan di tengah pandemi, berikut strategi bisnis Trisula International (TRIS)
ILUSTRASI. Jajaran direksi PT Trisula International Tbk (TRIS)?saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)?di Jakarta, Senin (15/6/2020).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (TRIS) sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk tetap bertahan dan menghadang sentimen negatif pandemi Corona. Selain itu, Trisula juga sudah memproyeksikan penjualan dan laba mereka di 2020. 

Direktur Utama TRIS, Santoso Widjojo menjelaskan dengan adanya tantangan pandemi Covid-19, TRIS terus melakukan efisiensi produksi maupun operasional dengan memprioritaskan efisiensi biaya operasional yang disesuaikan dengan pencapaian kinerja. 

Baca Juga: Astra Graphia (AGR) serap capex Rp 49 miliar di kuartal I-2020

"Manajemen terus melakukan cost control serta meninjau dan menganalisa kinerja arus kas dalam setiap segmentasi bisnis perseroan," jelasnya dalam paparan publik virtual, Senin (15/6). 

Strategi lainnya, TRIS melakukan diversifikasi produk dengan membuat produk Alat Pelindung Diri (APD) baju hazmat dan masker non medis. Melalui entitas anak PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing, TRIS mempunyai kapasitas produksi sebanyak 40 ribu pcs/bulan untuk baju hazmat seam-sealed dan 2 juta pcs/bulan untuk masker non medis. 

Sedangkan melalui PT Trimas Sarana Garment Industry, TRIS mempunyai kapasitas sebanyak 500 ribu pcs/bulan untuk masker non medis. Adapun masker non-medis yang diproduksi TRIS juga sudah diekspor ke beberapa negara. 

Strategi lainnya, lanjut Santoso, TRIS terus berupaya menghasilkan pendapatan dengan memanfaatkan peluang yang ada, serta mengedepankan kreativitas dalam menciptakan produk dan metode pemasaran yang baru dalam menghadapi tantangan pasar dengan menambah channel marketplace serta menambah tim online

Baca Juga: Pendapatan Astra Graphia (ASGR) turun 2,8% di kuartal I 2020, ini penyebabnya

Kendati sudah menyiapkan sejumlah strategi menjaga keberlangsungan bisnis di tengah Corona, proyeksi penjualan dan laba TRIS di tahun ini diproyeksikan turun. 

Direktur Keuangan TRIS, Widjaya Djohan menjelaskan dengan adanya Corona dan PSBB yang belum diketahui dengan jelas akan selesai kapan, TRIS coba mengestimasi kembali target penjualan dan laba di tahun ini

"Kami berharap perseroan mencapai penjualan di atas Rp 1,12 triliun dan laba konsolidasi Rp 17,3 miliar," jelasnya. 

Baca Juga: Kurs rupiah menguat, begini dampaknya bagi Astra Otoparts (AUTO)

Jikalau dihitung manual dengan dibandingkan kinerja TRIS di 2019, target top line dan bottom line TRIS masing-masing turun dua digit.

Rinciannya, penjualan bersih turun sebesar 23,8% yoy dari sebelumnya Rp 1,47 triliun menjadi Rp 1,12 triliun dan penurunan laba neto sebesar 26,7% yoy dari sebelumnya Rp 23,23 miliar menjadi Rp 17,03 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×