Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bhinneka Digital Printing Solutions (DPS) menyampaikan masih mengandalkan large format inkjet digital printing. Perusahaan belum akan mengenalkan produk diluar segmen tersebut seperti 3D Printer.
Tommy Chandra, Direktur Bhinneka DPS menyampaikan bahwa dirinya memutuskan tidak akan membawa 3D Printer ke pasar Indonesia. Sebab, berbeda dengan industri printing konvensional, 3D Printing memiliki kerumitan yang berbeda.
"Kita anggap 3D Printing itu seolah-olah bagian dari industri printing padahal tidak. Memang kerjanya seperti printing tetapi sebenarnya industrinya itu masuk ke modeling," ujarnya saat ditemui Kontan.co.id, Kamis (25/10).
Selain itu, dari segmen pasar dan teknologi juga memiliki perbedaan cukup signifikan. Apalagi teknologinya juga tidak murah dan butuh ekosistem dari pasar supaya berkembang dan demand bertumbuh. "3D Printing saya sudah lihat tetapi saya putuskan tidak bawa ke Indonesia," lanjutnya.
Yang jelas, saat ini Bhinneka DPS sudah cukup senang dengan pertumbuhan demand terhadap unit large printer maupun tinta di pasar domestik. Tidak hanya menyasar segmen pasar premium melalui merk Roland dan HP, tetapi perusahaan juga menyasar segmen entry level dan middle up.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News