kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biayai ekspansi, WIR Group bidik pendanaan US$ 50 Juta


Jumat, 27 Desember 2019 / 05:54 WIB
Biayai ekspansi, WIR Group bidik pendanaan US$ 50 Juta
ILUSTRASI. Perusahaan teknologi pengembang augmented reality (AR) asal Indonesia, WIR Group, tengah mencari dana untuk ekspansi.


Reporter: Barly Haliem | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi pengembang augmented reality (AR) asal Indonesia, WIR Group, tengah mencari dana untuk ekspansi. Salah satu pilihannya melalui penjualan saham perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham.

WIR Group mengincar perolehan dana hingga US$ 50 juta dari melepas sekitar 20% sahamnya. "Targetnya tahun depan atau tahun 2021," kata Michael Budi, Co Founder dan Chief Operating Officer (COO) WIR Group kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Sejauh ini, WIR yang merupakan singkatan dari We Indonesians Rock, itu masih menjajaki calon penjamin pelaksana (underwriter) penjualan saham perdana. "Ada beberapa yang kami jajaki, tapi maaf belum bisa saya sebutkan," kata Michael.

Baca Juga: WIR Group tunjuk Michael Budi menjadi CEO

Menurut Michael, IPO adalah opsi lain pencarian bagi perusahaan ini. WIR Group juga menimbang perburuan dana melalui pre-IPO.

Target dana yang diincar WIR juga sama dengan target IPO. "Kami sedang menjajaki dengan sejumlah calon investor strategis," ungkap Michael lagi.

Dia juga masih merahasiakan daftar calon investor strategis yang akan diajak masuk ke WIR Group. Michael hanya menjelaskan, sejumlah calon investor yang sedang dijajaki berasal dari lokal, Singapura, Korea Selatan, hingga Jepang.

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai sejumlah agenda ekspansi dan proyek-proyek yang akan digarap WIR Group.  Sebagai catatan, kata Michael, sejak berdiri tahun 2009 hingga kini, WIR telah mengerjakan lebih dari 1.000 proyek di puluhan negara di dunia.

Tambah 10.000 unit DAV

Nah, salah satu fokus proyek yang digarap perusahaan WIR Group tahun depan adalah menambah 10.000 unit mesin layar interaktif DAV. Saat ini WIR Group mengoperasikan sekitar 1.000 unit di sejumlah outlet ritel. "Harganya sekitar US$ 1.000 per unit," ungkap Michael.

Baca Juga: Ada 30 perusahaan dalam pipeline IPO BEI, begini prospeknya menurut analis

Mesin DAV adalah peranti layar interaktif yang melayani belanja barang secara digital oleh konsumen di gerai digital. Mesin ini juga menyajikan informasi lengkap mengenai brand produk yang akan dibeli konsumen.

DAV memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) dan  AR berbasis internet of things (IoT). Perangkat tersebut, kata Michael, dapat digunakan sekaligus untuk edukasi konsumen, termasuk mengumpulkan data-data gender, karakteristik, ekspresi dan umur konsumen penggunanya.

Itu sebabnya, mesin ini diklaim bisa mengukur performa sebuah merek. Data yang terkumpul dari pemanfaatan teknologi di mesin, menurut Michael, juga berguna untuk menyiapkan strategi produk yang pas sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Baca Juga: BEI targetkan 78 pencatatan efek di 2020, masih ada 30 perusahaan dalam pipeline IPO

Selain penambahan DAV, WIR Group berniat menggenjot bisnis jaringan toko virtual Mindstores, hingga sebuah game AR berbasis geolokasi bernama Minar. Dalam mengembangkan bisnisnya, WIR menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan. Misalnya Alfamart, Kimia Farma hingga Electronic City. Perusahaan ini juga menggandeng komunitas muslim di bawah Awadah Group yang dikelola oleh Yenny Wahid.

Berbagai kerjasama tersebut efektif menjaring basis komunitas. Sebagai contoh, sejak dirilis Februari 2018 hingga Akhir Desember ini, Mindstore telah menjaring sekitar 60.000 pemilik toko virtual. “Yang aktif lebih dari 10%. Itu sudah bagus,” kata Michael.

Baca Juga: BEI catat pipeline obligasi Rp 4,48 triliun, berikut daftar lengkapnya

Dengan sejumlah agenda ekspansi ini, Michael optimistis bisnis WIR Group akan terus berkembang. Hingga tutup tahun ini, perusahaan ini mengincar pendapatan sekitar Rp 250 miliar. “Tahun depan kami membidik hasil double. Ya, sekitar Rp 500 miliar,” kata Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×