kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik penjualan naik 10%, Panca Budi (PBID) perkuat penetrasi di luar Jabodetabek


Senin, 30 Maret 2020 / 17:09 WIB
Bidik penjualan naik 10%, Panca Budi (PBID) perkuat penetrasi di luar Jabodetabek
ILUSTRASI. Ilustrasi produk PT Panca Budi Idaman Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kantong plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk menargetkan penjualannya di tahun ini tumbuh di atas 10%. Untuk itu, emiten yang memiliki kode saham PBID ini berencana terus memperkuat penetrasi pasar di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Direktur & Sekretaris Perusahaan PBID Lukman Hakim mengatakan, berdasarkan segmentasi wilayahnya, daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan dan Sulawesi memiliki kontribusi yang masih minim dalam total penjualan kantong plastik perusahaan yakni kurang dari 10%.

Padahal, masing-masing wilayah tersebut memiliki prospek pasar yang menarik karena memiliki ukuran pasar yang besar. Jawa Tengah dan Jawa Timur misalnya, masing-masing dari kedua wilayah tersebut memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, yakni di atas 30 juta penduduk. 

Baca Juga: Laba bersih susut 24,31% di tahun 2019, begini penjelasan Panca Budi Idaman (PBID)

Namun demikian, sekitar sebagian besar penjualan kantong plastik perusahaan masih berasal dari wilayah Jabodetabek yang memiliki jumlah penduduk setengah dari populasi penduduk Jawa Timur ataupun Jawa Tengah.

“Masih ada room yang sangat besar untuk digarap di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ungkap Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (30/3).

Oleh karenanya, PBID tidak ingin melewatkan kesempatan yang ada untuk terus memperkuat penetrasi pasar di luar wilayah Jabodetabek, terutama di Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi. Caranya antara lain dengan memperluas jangkauan distribusi di pasar-pasar tradisional yang ada sembari terus menjaga pelanggan eksisting.

Maklum saja, sebagian besar penjualan kantong plastik Panca Budi Idaman memang menyasar toko-toko tradisional yang ada di pasar tradisional. Saat ini PBID telah memiliki lebih dari 10.000 pelanggan toko-toko tradisional di berbagai wilayah Indonesia.

Untuk memuluskan rencana ini, Panca Budi Idaman akan terus memastikan ketersediaan produk kantong plastik baik di pelanggan eksisiting maupun pelanggan baru di pasar-pasar tradisional yang saat ini belum terjamah.

“Kalau ada ketersediaan, nanti akan ada continuous buying dari customer,” terang Lukman.

Baca Juga: Punya anak usaha baru, Panca Budi (PBID) bakal tingkatkan kapasitas produksi plastik

Rencana untuk memperkuat penetrasi pasar bukannya tanpa persiapan. Strategi untuk memastikan ketersediaan produk di pasaran akan didukung oleh ekspansi penambahan kapasitas produksi yang tengah dilakukan oleh Panca Budi Idaman.

Untuk diketahui, saat ini perseroan tengah mengawal pembangunan pabrik baru yang berlokasi di daerah Pemalang, Jawa Tengah. Berdiri di atas lahan seluas 12 hektar (ha), pabrik di Pemalang akan menambah kapasitas produksi Panca Budi Idaman dari semula sebesar 98.000 ton per tahun menjadi sebesar 121.000 ton per tahun. 

Adapun anggaran belanja modal alias capital expenditure yang dianggarkan untuk menunjang agenda ekspansi tersebut adalah sebesar Rp 100 miliar. Anggaran yang dikeluarkan bersumber dari kas internal perusahaan. 

Lukman memproyeksi pembangunan pabrik akan rampung di bulan Juni 2020 mendatang. Targetnya, pabrik sudah bisa beroperasi komersial di semester kedua tahun ini. Menurut, Lukman saat ini proses pembangunan pabrik baru sudah di atas 60%.

Hingga tutup tahun nanti, Panca Budi Idaman menargetkan bisa membukukan marjin laba bersih atawa net profit margin di kisaran 6%-7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×