Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) berencana meningkatkan kapasitas produksi kilang liquified petroleum gas (LPG) tahun ini. BUMD milik pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tersebut, saat ini baru mengoperasikan kilang LPG dengan kapasitas 40 ton per hari. Nah kilang baru akan selesai 2015 sehingga perusahaan ini memiliki kapasitas total hingga 100 ton per hari.
Direktur Utama BBWM Mukti Prananto Sukodjatmoko menjelaskan, rencana pembangunan kilang berlokasi di tempat yang sama dengan kilang LPG yang sudah ada yakni di Babelan, Bekasi. "Target kami punya tiga kilang LPG pada 2016," ujar Prananto kepada KONTAN, akhir pekan lalu (13/3).
Nah, kilang LPG ketiga yang baru akan ditawarkan ke investor. Kilang ini diharapkan mampu mengolah 15 mmscfd gas alam dari Blok Tambun, dan Blok Pondok Makmur menjadi 40 ton LPG per hari dan kondensat. Produksi kondesat sendiri masih dalam perhitungan perusahaan.
Menurut Mukti, skema proyek ini menggunakan built, operate , transfer (BOT) oleh investor swasta dengan jangka waktu sembilan tahun. Adapun bagi hasil 30% untuk BUMD, dan 70% untuk investor. Skema BOT ini dipilih karena BUMD Kabupaten Bekasi belum punya dana sendiri.
Sebagai gambaran, ongkos pembangunan kilang ketiga diprediksi membutuhkan dana sekitar Rp 300 miliar. "Kami sedang mencari investor yang mau," ujar dia,
Selain membangun kilang LPG ketiga, pada Juni 2015 ini BBWM menyelesaikan pembangunan kilang LPG kedua. Kilang ini juga dibangun dengan skema BOT selama 15 tahun oleh PT Maruta Bumi Prima sejak dua tahun silam. Proyek ini menghabiskan dana Rp 200 miliar.
Kilang yang dibangun Maruta Bumi Prima mampu mengolah 10 mmscfd gas alam menjadi sekitar 20 ton LPG per hari dan kondensat 25 Kiloliter per hari. Sekitar 25% dari produksi LPG dan kondensat itu menjadi milik BBWM dan 75% dibagi untuk Maruta Bumi Prima.
Sementara kilang LPG pertama, beroperasi sejak 2006 dengan skema BOT selama 10 tahun oleh PT Odira Energi Persada. Kilang ini mampu mengolah 15 mmscfd gas alam menjadi 40 ton LPG per hari dan 35 KL kondensat per hari. Skema bagi hasil 40% untuk BUMD dan 60% untuk Odira Energi Persada.
Kilang LPG pertama yang dibangun Odira akan ditransfer 100% kepemilikannya ke BBWM pada November 2016. "Kami sudah siap mengoperasikan sendiri," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News