Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk terus berekspansi demi menggenjot kinerja tahun ini. Rencananya, untuk memperkuat bisnis di bidang penyewaan kapal pendukung lepas pantai atau offshore support vessel (OSV), emiten berkode saham BBMR ini akan menambah dua unit kapal anchor handling tug supply (AHTS) pada tahun ini.
Loa Siong Bun, Presiden Direktur PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk bilang, sudah menerima satu unit kapal AHTS berkapasitas 9.000 bhp Juni lalu. Adapun kapal kedua diperkirakan datang di kuartal III tahun ini. "Rencananya kapal tersebut akan bergabung Agustus atau September mendatang," katanya Kamis (20/6).
Meski demikian, Siong Bun tidak mau membocorkan besarnya kapasitas dan kapan kapal AHTS keduanya akan datang. Namun dia bilang untuk mendatangkan kapal ini, mereka harus merogoh kantong sebesar US$ 20 juta-US$ 25 juta per kapal. Jadi estimasi kebutuhan dana Bina Buana untuk mendatangkan kedua unit kapal ini sekitar US$ 40 juta-US$ 50 juta.
Sampai akhir 2012, Bina Buana memiliki armada 34 set kapal tunda dan tongkang, serta tiga unit kapal AHTS. Dengan adanya rencana penambahan armada tahun ini, armada Bina Buana secara keseluruhan akan bertambah menjadi 34 set kapal tunda dan tongkang serta lima kapal AHTS. "Ke depannya kami akan tingkatkan kontribusi bisnis offshore karena seperti yang kami ketahui bahwa batu bara terus mengalami penurunan," jelasnya.
Sekadar informasi, Bina Buana menyediakan jasa transportasi dan logistik perairan yang mengangkut batu bara, bahan bangunan, dan angkutan hasil minyak dan gas bumi. Hingga akhir tahun lalu, 80% layanan angkutan Bina Buana masih untuk komoditas batu bara. Seiring tujuan perusahaan untuk meningkatkan bisnis offshore, tahun ini persentase pengangkutan komoditas batu bara diturunkan jadi sebesar 70%.
Hingga akhir tahun 2012, perusahaan yang termasuk pendatang baru di lantai bursa ini berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 34,3 juta, naik 110,4% dari pendapatannya di tahun 2011 yang sebesar US$ 16,3 juta. Loa menargetkan pertumbuhan kinerja perusahaan bisa tumbuh double digit tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News