kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bio Farma bakal bangun pabrik vaksin baru


Selasa, 10 Desember 2019 / 15:32 WIB
Bio Farma bakal bangun pabrik vaksin baru


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bio Farma (persero) bakal segera melakuan ekspansi pabrik vaksin baru. Pasalnya, saat ini dengan kapasitas yang ada, manajemen sudah kewalahan untuk memenuhi permintaan baik untuk kebutuhan domestik muapun ekspor.

Sri Harsi Teteki, Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan Bio Farma menyebut pihaknya mulai agresif berinvestasi sejak lima tahun terakhir. Selain pengembangan kapasitas pabrik di Pasteur dan Cisarua, manajemen juga mengakuisisi lahan di Kawasan Industri Indotaisei.

Baca Juga: Bio Farma: Awal tahun depan Holding Farmasi terbentuk

"Kami akan investasi di gedung dan pabrik untuk tingkatkan kapasitas produksi. Sekarang baru dua lokasi, pabriknya sih banyak karena per produk itu ada gedungnya. Di Pasteur kami sudah ada 9,8 hektar luasnya dan kami akan ekspansi ke Indotaisei," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/12)

Tak dijelaskan berapa investasi dan luas lahan yang diakuisisi perusahaan, namun natinya disana perusahaan berencana untuk membangun beberapa pabrik. Pasalnya, saat ini masih dilakukan feasibilty studies (FS) termasuk juga kebutuhan dana yang dibutuhkan nantinya.

"Mulai tahun depan baru FS dan tahapan lain kan prosesnya lama. Nanti tergantung apakah dua (pabrik) vaksin atau tiga, tinggal kapasitasnya tergantung nanti," lanjutnya.

Untuk pembiayaan dirinya mengatakan akan didapatkan dari MTN dan pinjaman perbankan dalam negeri. Yang jelas, manajemen berharap tambahan kapasitas ini nantinya mampu untuk memenuhi permintaan yang besar dari dalam negeri maupun pasar ekspor.

Baca Juga: Holding farmasi di depan mata, simak prospek Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF)

"Kami sudah kebanyakan order jadi kami prioritaskan dalam negeri. Kebutuhan dalam negeri ajak penduduk dan bayi bertambah dan cakupan imunisasi kan diharapkan sampai 95%," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×