Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bio Farma menyediakan 10 juta dosis vaksin bOPV (bivalent oral polio vaccine) untuk program hibah vaksin dari LDKPI Kementerian Keuangan RI kepada masyarakat Afganistan.
Program ini dilakukan Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi yang mendukung langkah Pemerintah untuk menjaga ketahanan kesehatan dunia. Pelepasan bantuan ini dilakukan pada 7 Maret 2024 di Bandara Soekarno Hatta.
Pelepasan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia akan selalu siap untuk berkontribusi dalam menangani masalah kemanusiaan di dunia. Hibah Vaksin Polio produksi Bio Farma ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia kepada rakyat Afganistan.
Baca Juga: Bio Farma Buka Cabang Imunicare ke-259 di RSU Pindad Turen
"Insyaallah, manfaatnya akan banyak dan dapat dirasakan langsung oleh rakyat Afganistan yang memerlukannya. Indonesia menunjukkan bahwa kita siap berkontribusi untuk masalah kemanusiaan.” tutur Retno, dalam keterangan resmi, Rabu (13/3).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki menambahkan, penyediaan vaksin bOPV kepada Masyarakat Afghanistan merupakan bentuk komitmen Bio Farma untuk mendukung kesehatan global.
“Kami harap vaksin produksi kami dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Afganistan dan mengharumkan nama bangsa melalui penyaluran produk kami.” ungkap Sri Harsi.
Vaksin bOPV merupakan jenis vaksin yang paling umum digunakan dalam perjuangan memberantas polio.
Ada berbagai jenis OPV yang melindungi terhadap satu, kombinasi dua, atau ketiga serotipe polio yang berbeda – tipe 1, 2, dan/atau 3.
Baca Juga: Bio Farma Buka Layanan Imunicare di RSU Pindad
Vaksin bOPV diberikan secara oral atau dari mulut. Vaksin bOPV Bio Farma memberi perlindungan terhadap Polio 1 dan 3.
Produk bOPV Bio Farma telah mendapat Sertifikat Prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO sejak 2010
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News