kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bioskop diizinkan untuk beroperasi di Jakarta, ini kata pengusaha


Senin, 12 Oktober 2020 / 19:58 WIB
Bioskop diizinkan untuk beroperasi di Jakarta, ini kata pengusaha
ILUSTRASI. Pekerja Bioskop XXI menggunakan alat pelindung wajah


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengusaha bioskop menilai bahwa diizinkannya kembali bioskop di DKI Jakarta beroperasi dengan syarat maksimal kapasitas hanya 25% pengunjung, belum bisa menutupi biaya operasional bioskop.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan sebelum kebijakan transisi ini keluar, bioskop boleh dibuka dengan kapasitas pengunjung 50%, kemudian  sekarang hanya diperbolehkan 25% tentu secara matematika sudah tergambarkan kerugian yang ditanggung pelaku usaha.

Maka dari itu, kapasitas pengunjung bioskop kalau bisa kembali menjadi 50%.  Namun tetap saja hal ini tidak bisa serta merta mengerek jumlah penonton karena ada faktor lain yang mempengaruhi, yakni daya beli masyarakat.

Baca Juga: Bioskop boleh beroperasi kembali di Bekasi

Oleh karenanya, sampai dengan lusa mendatang banyak bioskop belum kembali beroperasi karena akan ada pertemuan pengusaha bioskop untuk menentukan apakah akan kembali membuka bioskop dalam waktu dekat dan bagaimana pula dengan stok konten filmnya.

"Hal ini tentu saja harus dipertimbangkan dan dimusyawarahkan bersama dengan pelaku usaha lainnya agar putusannya jelas, seperti ada film atau nggak, jika tidak ada film apa yang harus dilakukan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/10).

Adapun sebelum ini, pihak bioskop juga sudah merancang protokol kesehatan sesuai dengan rekomendasi dari pemerintah mulai dari ketentuan sebelum masuk ruang teater, saat di dalam ruangan tetaer, hingga sistem keluar dari teater.

Dihubungi terpisah, Manael Sudarman, Sales and Head of Marketing CGV Cinemas mengatakan kebijakan yang ada saat ini yakni kapasitas pengunjung hanya 25% tentu belum ideal untuk menutup biaya operasional.

"Harapannya, pemerintah bisa menangani pandemi ini dan dampaknya secara cepat dan tepat. Dan juga membantu dampak pandemi ke industri kreatif termasuk film dan ekosistemnya," jelasnya.

Jika jaringan bioskop CGV di Jakarta sudah bisa dibuka, CGV masih memiliki sejumlah stok film dari dalam negeri maupun luar negeri untuk ditayangkan saat ini maupun ditayangkan nanti (coming soon).

Asal tahu saja, jaringan bioskop CGV yang berada di Bandung, yakni di CGV PVJ, 23 Paskal, Miko Mall, MIM, BEX MAll dan Kings Shopping Center kembali beroperasi mulai 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Ini penyebab bioskop di DKI Jakarta belum buka saat PSBB transisi dimulai

Dihubungi terpisah, Presiden Direktur (Presdir) Tripar Multivision, pengelola jaringan bioskop Platinum Cineplex, Raam Punjabi mengatakan saat ini masyarakat sangat butuh hiburan, namun tidak ada yang lebih penting daripada usainya pandemi Covid-19.

"Oleh karena itu patut diikuti semua protokol yang ditetapkan pemerintah agar seluruh Rakyat Indonesia bisa hidup seperti sediakala," jelasnya.

Sebagai informasi, Jaringan bioskop Platinum Cineplex saat ini tersebar di kota-kota tier II, seperti Cibinong, Magelang, Solo, Sidoarjo, Lahat, Baturaja, Bitung, dan Palopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×