kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPIP imbau warga tanam sayuran, Pradi: Alhamdulillah kami sudah panen


Selasa, 28 April 2020 / 19:10 WIB
BPIP imbau warga tanam sayuran, Pradi: Alhamdulillah kami sudah panen
ILUSTRASI. Petani memanen brokoli yang ditanam dengan metode tumpang sari di Lencoh, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/6/2019). Harga brokoli di tingkat petani saat ini mengalami penurunan dari harga Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp8 ribu per kilogram karena h


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - DEPOK. Salah satu kekhawatiran pandemi Covid-19 adalah terbatasnya stok pangan. Ya, dengan pemberlakuan  Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB), cukup mempengaruhi rantai distribusi. Terlebih seperti komoditas hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) lantas meminta masyarakat untuk menanam sendiri komoditas hortikultura seperti sayuran, dengan masa panen yang relatif pendek. Dengan begitu, mereka setidaknya bisa meminimalisir kekurangan pangan.

Jauh sebelum imbauan itu disampaikan, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna sudah lebih dulu melakukannya. Ketika pandemi ini belum semasif seperti sekarang, Pradi rupanya sudah meminta warganya untuk menanam sayuran. Tak sekadar asal bicara, upaya itu dia contohkan di kediaman sekitarnya sebelum menyasar warga di banyak tempat. “Gerakan menanam tanaman pangan ini sudah kami gagas sebulan lalu. Kami juga bagikan bibit kepada masyarakat,” ujar Pradi usai memanen hasil sayuran bersama warga di kawasan Pondok Terong, Cipayung, Depok, Selasa (28/4). “Alhamdulillah sekarang sudah panen di beberapa tempat. Salah satunya di Cipayung sekarang,” lanjut pria yang hobi olahraga itu.

Adapun bantuan bibit yang diberikan antara lain kangkung, sawi, terong, hingga bayam. Rata-rata umur sayuran yang dipanen kurang dari dua bulan. Saat ini, Pradi membina banyak kepala keluarga, yang tersebar di seantero Depok. Pradi berdalih bahwa apa yang dilakukannya tak lepas kekhawatirannya akan kecukupan gizi masyarakat. Dia mengatakan, dengan makin terbatasnya akses publik terhadap pasar, maka menanam sendiri merupakan solusi terbaik. “Karena memang kita dihadapkan pada situasi dilematis. Minimal dengan mengoptimalkan lahan di pekarangan, atau lahan-lahan kosong lain, warga bisa terbantu,” beber Ketua DPC Partai Gerindra tersebut.

Dia berharap gerakan menanam sayuran ini terus digelorakan warga Depok. Pradi juga optimistis dengan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pangan bergizi seperti sayur, makan kebutuhan warga bisa tercukupi.

Sebelumnya, BPIP mulai mengimbau warga menanam tanaman pangan. "Sampai saat ini dunia belum menemukan vaksin virus corona dalam situasi ketidakpastian global akan memengaruhi kehidupan ekonomi dunia, maka perlu antisipasi untuk mengatasi krisis ekonomi termasuk krisis pangan," kata Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam keterangan pers tertulis, Minggu (26/4).

Dia mengajak warga memanfaatkan lahan kosong untuk menanam. Soalnya, bahaya krisis pangan memang ada di seluruh dunia. "Melihat krisis global yang terjadi semua negara kebutuhan pangan amat dibutuhkan dan setiap negara akan mengamankan kebutuhan pangannya, maka perlu diantisipasi gerakan masyarakat," kata Benny. Aksi gerakan menanam ini juga mudah dilakukan cukup dengan memanfaatkan bahan bekas, seperti botol bekas, kaleng, dan dipadukan dengan sistem hidroponik. Dia menyarankan masyarakat menanam tanaman masa panen cepat, seperti sayuran, cabe, tomat, dan singkong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×