kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis CBN siap menyasar milenial yang haus data


Selasa, 05 Desember 2017 / 11:03 WIB
Bisnis CBN siap menyasar milenial yang haus data


Reporter: Azis Husaini | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cyberindo Aditama (CBN), perusahaan digital service provider akan terus memperluas pasar ritel, setelah sebelumnya merajai pasar korporasi. Perusahaan yang masuk dalam Grup Salim ini gencar membangun fiber optik sebanyak 2,1 juta jaringan home pass atau jaringan kabel fiber optik sampai tahun 2020. 

Harry D. Setiawan, Asisten Presiden Direktur  PT Cyberindo Aditama menyatakan, perusahaannya sudah ada sejak tahun 1996 silam dengan core bisnis internet service provider (ISP). Nah, pada tahun 2012 lalu, perusahaan ini melakukan transformasi dengan berfokus bisnis digital service provider dari korporasi ke pasar ritel. "Tahun 2025 ada bonus demografi, kami harus adaptasi" ungkap dia ke KONTAN, Senin (4/11).

Mayoritas dari populasi hasil bonus demografi itu adalah generasi yang melek digital, sehingga CBN harus cepat menyesuaikan diri agar bisa memenuhi kebutuhan internet mereka. Ini bisa dilihat dari setiap aktivitas mereka yang tidak bisa lepas dari digital, dari membeli makanan, bepergian, sampai berbelanja. 

Bahkan, kata Harry, setelah pihaknya melakukan pemetaan akan pasar ritel ini rupanya tergambar bahwa keinginan para pelanggan ritel bukan saja memakai internet untuk sekadar download, tetapi juga untuk kebutuhan data dengan lalu lintas tinggi. "Mereka sekarang memakai internet untuk streaming," ujarnya.

Membaca fenomena itu, akhirnya CBN membangun ekosistem digital dengan menawarkan produk ritel. Salah satunya membangun fiber optik melalui PT Mega Akses Persada (FiberStar) di berbagai daerah dengan target menjangkau 200 kota. "Kami menargetkan 2,1 juta jaringan homepass pada tahun 2020 nanti," ungkap dia. 

Jaringan eksisting saat ini baru mencapai 150.000  home pass. Sementara pada tahun 2018 perusahaan ini akan membangun jaringan sekitar 1.500-2.000 jaringan home pass setiap bulan. Artinya akan ada tambahan 18.000-24.000 jaringan home pass.

Sayang Harry belum mau membuka nilai investasi yang akan digelontorkan untuk membangun infrastruktur jaringan fiber optik itu. "Kami hanya memetakan kebutuhan saja," ujar dia.

Dengan semakin banyaknya pelanggan dari ekspansi fiber optik tersebut, perusahaan juga sudah memiliki data center dengan sertifikasi 3 tier data center. Perusahaan ini memiliki banyak klien dari korporasi, termasuk klien dari Grup Salim yakni Elevenia dan juga iLotte. "Dengan semakin banyak klien tentu saja akan terus ditambah data center kami," ujar dia.

Dia juga menegaskan, data para klien akan aman disimpan di data center milik CBN, sehingga tidak perlu khawatir data berpindah tangan, apalagi sampai ke luar negeri. Perusahaan ini membangun data center ini di Indonesia, tepatnya di Gedung Cyber 2, Jakarta. 

Selain data center, perusahaan ini juga memiliki divisi bisnis cloud computing yang mampu menyimpan data hingga tujuh hari ke belakang. Terkait after sales, perusahaan ini baru saja bekerjasama dengan Transcosmos Inc dari Jepang untuk mengembangkan pasar layanan usaha call center di Indonesia. "Karyawan sudah ribuan, sebab bukan hanya untuk industri (internet) saja kebutuhan call center," imbuhnya.

Setelah ekosistem digital CBN ini sudah siap dan lengkap, Harry menjelaskan, perusahaan juga meluncurkan Dens TV. Untuk berlangganan internet CBN pelanggan harus merogoh kocek Rp 299.000 per bulan sampai dengan 

Rp 3,9 juta per bulan. "Pelanggan nanti sudah bisa menonton DensTV, jadi bisa dipakai sampai 4 user name. Bisa juga memakai ponsel menonton Dens TV," imbuh Ario B. Widyatmiko Chief Content Officer Dens TV.

Sejauh ini dari data Dens TV, kata Ario, penonton Dens TV sudah 16.000. "Mereka biasanya menonton setelah jam 9 malam," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×