kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis Hypermarket Terus Berguguran, Ini Penjelasan Analis


Kamis, 09 November 2023 / 16:47 WIB
Bisnis Hypermarket Terus Berguguran, Ini Penjelasan Analis
ILUSTRASI. Warga membeli kebutuhan pokok di gerai swalayan Giant di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021). Hypermarket Terus Berguguran, Begini Kata Analis


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pandemi Covid-19, beberapa ritel yang berskala besar atau disebut hypermarket satu per satu telah tutup gerai. Hypermarket di dalam negeri seperti Hypermart, Super Indo, Lotte Mart, dan Transmart memiliki persaingan ketat dengan toko ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret.

Seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang terus gencar melakukan penambahan gerai. Berdasarkan catatan Kontan, hingga periode September 2023, AMRT telah mengoperasikan gerai Alfamart sebanyak 18.735 gerai dari sebanyak 17.813 per akhir tahun 2022. Itu artinya AMRT sudah membuka sekitar 922 gerai baru di sepanjang tahun ini.

Sementara Transmart kembali harus kehilangan gerainya pada semester II-2023 ini. Berdasarkan info terbaru, Transmart di Blok M Square Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menjadi gerai yang tutup. Jika melihat perkembangan jumlah gerai Transmart, bisa disimpulkan hingga pertengahan tahun 2023, jumlah gerai masih mengalami penurunan.

Baca Juga: Bisnis Minimarket Diproyeksi Menggeliat di Tahun Politik, Ini Rekomendasi Analis

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, saat ini sudah terjadi perubahan daya beli, masyarakat lebih memilih untuk berbelanja di minimarket karena asesibilitasnya yang mudah dijangkau.

"Maka dari itu, meskipun Alfamart menjangkau semua lapisan masyarakat, Alfamart tetap terus membuat berbagai macam kemudahan lainnya seperti membuat aplikasi antar dalam menjangkau pasar yang jauh lebih besar," kata Nico kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).

Alfamart terus melakukan upaya dalam menjaga daya beli dengan konsumen seperti pemanfaatan aplikasi Alfagift. Terkait dengan fenomena tumbangnya sejumlah hypermarket, Nico mengatakan beberapa faktor agar gerai-gerai tersebut masih bisa bertahan.

Pertama, membuat konsep yang sama dengan minimarket, memecah toko yang lebih kecil, meskipun saat ini memang merupakan hal yang sulit karena masyarakat sudah memiliki kepercayaan terhadap ritel kecil seperti Alfamart dan Indomaret. 

Baca Juga: Kinerja Pakuwon (PWON) Solid, S&P Kerek Peringkat Jadi BB+ dengan Outlook Stabil

"Kalau hypermarket bisa memberikan pengalaman yang berbeda di tengah masyarakat itu akan menjadi nilai jual," jelasnya.

Kedua, perkuat ekosistem digital dan perkuat kemudahan cara pembayaran dan pengiriman dari sisi digitalnya. Jika hypermarket bisa mengubah dan melakukan transformasi bisnisnya, diprediksi bakal menjaga keberlangsungan bisnis ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×