Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) sampai semester I 2017 hanya memperoleh pendapatan penjualan minyak mentah dari Linda Selle, Sorong, Papua. Dari kawasan tersebut, MITI menghasilkan kisaran 200 barrel per hari.
Sugi Handoko, Presiden Direktur PT Mitra Investindo Tbk menyatakan, sampai pertengahan tahun ini total produksi mencapai 34.000 barrel minyak mentah. Sementara, sepanjang tahun lalu, MITI menghasilkan 66.200 barrel minyak mentah.
Apakah akan ada kenaikan produksi tahun ini perusahaan belum bisa membeberkan secara terperinci. "Belum tentu juga kalau cuaca seperti ini, hujan mengakibatkan banjir (di Linda Selle) otomatis pekerjaan tertunda," kata Sugi. Ia menyebut MITI terus berupaya meningkatkan pendapatan dari dari pelanggan yakni PT Pertamina EP.
Sementara itu, Sugi bilang, pihaknya pada semester I 2017 masih belum memperoleh laba. Merujuk laporan keuangan MITI semester I 2017, rugi bersih yang tercatat adalah Rp 2,9 miliar.
Namun, jika dibandingkan dengan kerugian di periode yang sama tahun lalu, Rp 14,2 miliar, maka MITI kerugian susut 80%. Dari segi pendapatan, ada kenaikan 50%, menjadi Rp 15 miliar di semester I 2017.
Sugi menyebut sejatinya pendapatan hanya sekadar untuk menutup operasional. Ia juga pesimistis hingga akhir 2017 perusahaannya akan bisa mencetak laba. Pasalnya, harga minyak tidak naik tinggi. Sementara biaya operasional masih tetap tinggi. Perusahaan ini juga terus berhemat, "Kami mengurangi jabatan direksi dan komisaris," sebut Sugi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News