Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis mobil bekas siap mengalap berkah pada momentum Ramadan dan Lebaran tahun 2024 ini. Pada momentum tersebut, bisnis mobil bekas akan ramai peminat lantaran aktivitas mudik Lebaran. Sejumlah pebisnis mobil bekas akan memanfaatkan momentum ini untuk mendongkrak penjualan.
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) optimistis penjualan mobil bekas akan meningkat jelang Lebaran.
General Manager Corporate Communication & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika, Natalia Lusnita melihat MPXM melalui Auksi, sebuah portal lelang mobil bekas, tren penjualan menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada momentum ini.
"Permintaan mobil bekas menjelang lebaran naik sekitar 13% atau dua kali lipat dan mayoritas melalui lelang secara online," kata Natalia kepada KONTAN, Selasa (27/2).
Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Konsisten Jalankan ESG Untuk Capai Keberlanjutan
Selain itu, Natalia melihat tren kenaikan penjualan yang signifikan sejak November - Desember 2023, sehingga untuk Januari-Februari 2024 ini terlihat indikasi bahwa tren akan terus meningkat baik harga maupun penjualan karena memang periode menjelang lebaran.
"Untuk di Auksi sendiri, unit stok diperbanyak untuk bulan ini," ujar Natalia.
MPMX akan mengoptimalkan momentum mudik Lebaran yang membawa katalis positif bagi bisnisnya. Mobilitas masyarakat dan aktivitas mudik yang kembali normal pasca-krisis pandemi akan mendorong perputaran roda ekonomi. Hal ini akan menjadi katalis positif bagi dunia usaha, termasuk MPMX.
Menurut Natalia, pendorong pasar mobil bekas masih memiliki peluang besar dan diminati oleh masyarakat. Hal ini lantaran masyarakat masih memilih membeli mobil bekas tidak selalu disebabkan karena tidak mampu membeli mobil baru, tapi juga karena pertimbangan value for money di mana depresiasi menjadi faktor mobil bekas tetap memiliki pangsa pasar sendiri.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Mitra Pinasthika (MPMX) yang Menargetkan Pendapatan Naik 5%
Sementara itu, dari pebisnis Agen Pemegang Merek (APM) otomotif yang juga berbisnis mobil bekas juga akan memanfaatkan momentum ini. Salah satunya adalah PT Honda Prospect Motor (HPM) yang telah membuka beberapa dealer mobil bekas bersertifikasi di sejumlah kota.
Sales & Marketing and After Sales Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan secara umum memang ada peningkatan permintaan jelang Lebaran, baik untuk mobil baru maupun mobil bekas, karena kebutuhan transportasi dari konsumen.
"Untuk mobil bekas Honda juga ada peningkatan sekitar 2 kali lipat dibanding biasanya, karena mobil bekas menjadi salah satu opsi bagi konsumen," kata Billy kepada KONTAN, Selasa (27/2).
Saat ini seluruh penjualan mobil bekas Honda dilakukan secara offline di dealer resmi Honda yang memiliki fasilitas certified used car.
Lebih lanjut, Billy memandang penjualan mobil bekas masih bisa bertumbuh di Indonesia karena rasio kepemilikan mobil yang masih rendah dan banyaknya permintaan dari segmen first time buyer.
Diberitakan sebelumnya, pengamat otomotif Bebin Djuana menilai membeli mobil bekas menjadi pilihan yang baik sebab dapat menekan biaya pengeluaran di masa Ramadan hingga Idul Fitri.
Baca Juga: Intip Strategi Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Dorong Kinerja pada Tahun Ini
"Membeli yang baru tentu membutuhkan dana yang lebih besar. Sedangkan lebaran butuh biaya besar, membeli yang bekas menjadi pilihan baik karena bisa menyisihkan dana untuk berlebaran," ujarnya kepada Kontan, Selasa (27/2).
Pada tahun lalu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama sebulan Ramadan penjualan mobil menembus 115.000 unit atau melonjak 15%. Pada masa biasa, penjualan mobil rata-rata 90.000 unit. Lonjakan penjualan mobil Ramadan tahun 2023 lalu 5% lebih tinggi dibandingkan penjualan Ramadan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Pasar Mobil Bekas Diramal Makin Ramai
Lonjakan penjualan kendaraan untuk mudik itu, terutama terjadi pada mobil tipe kendaraan multi guna (multi purpose vehicle/MPV) tujuh penumpang (7-seater) dengan harga di kisaran Rp 250-350 juta per unit.
Hal tersebut sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang memiliki keluarga besar dan kebutuhan mengangkut banyak barang saat mudik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News