kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis pakan udang diprediksi naik 30%


Jumat, 07 Maret 2014 / 10:29 WIB
Bisnis pakan udang diprediksi naik 30%
ILUSTRASI. Ketahui 4 Ciri-Ciri Alergi Kosmetik Pada Wajah di Sini


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tingginya permintaan ikan dan udang ikut mendongkrak penjualan pakan ikan dan udang. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memprediksi penjualan pakan ikan dan udang sepanjang tahun ini bakal tumbuh tinggi.

Denny D. Indrajaja, Ketua Pakan Aquakultur GPMT mengatakan, tahun ini, penjualan pakan ikan  diharapkan bisa tumbuh 10%, sedang pakan udang diharapkan tumbuh sekitar 20%-30% dari tahun lalu. "Pebisnis mengejar keuntungan di tengah situasi pasokan udang yang kurang, jadi permintaan pakan tetap tinggi tahun ini," jelasnya kepada KONTAN baru-baru ini.

Mengutip data Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), tahun lalu, penjualan pakan udang sekitar 320.000 ton. Artinya, tahun ini penjualan pakan udang diharapkan bisa tumbuh menjadi sekitar 384.000 ton - 416.000 ton.

Sedangkan penjualan pakan ikan tahun lalu sekitar 1,1 juta ton. Sehingga tahun ini penjualan pakan ikan diharapkan bisa mencapai 1,21 juta ton. 

Meski begitu, Denny mengakui penjualan pakan udang dan pakan ikan dalam dua bulan pertama tahun ini lebih rendah ketimbang tahun lalu. "Penjualan pakan ikan turun sekitar 10% - 20%, sedangkan pakan udang turun sekitar 10% dibanding Januari - Februari tahun lalu," katanya.

Penyebabnya, kata Denny di awal tahun ini terjadi cuaca buruk yang menyebabkan upwelling  atau naiknya massa air waduk yang membuat ikan mati. Sementara itu, bibit udang (benur) di awal tahun juga berkurang. Sehingga kebutuhan pakannya ikut turun.

Denny memperkirakan, cuaca kali ini lebih dingin sehingga membuat perputaran arus air di waduk lebih dalam. Hasilnya, kematian ikan cukup banyak. Sementara untuk bibit udang, saat ini ketersediaan bibit udang masih lebih lebih rendah dari permintaan udang. Sehingga, serapan pakan udang belum maksimal.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebijakto mengungkapkan, kurangnya bibit udang di awal tahun ini lantaran pembibit mengurangi volume produksinya. Saat musim hujan, pembibit benur mengurangi produksi karena angka kemungkinan hidupnya kecil. "Makanya, sekarang terjadi kelangkaan benur," kata Slamet belum lama ini.

Meski begitu, Slamet memperkirakan, produksi benur akan kembali normal sekitar April - Mei 2014. Karenanya, Denny berharap penjualan pakan ikan dan udang bisa kembali terkerek setelah musim hujan usai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×