Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Pasar perkantoran yang ada di Jakarta belum menunjukkan tanda-tanda untuk segera membaik. Baik dari pasar CBD (Central Bussiness District) maupun dari pasar Non-CBD nampaknya belum menunjukkan data pemulihan.
"Pada dasarnya demand-nya membaik, namun demikan suplainya masih terlalu banyak," ungkap James Taylor, Head of Research Jones Lang La Salle kepada wartawan, Rabu (20/7)
Taylor mengungkapkan bahwa saat ini memang supply yang terlalu banyak membuat pasar perkantoran menjadi sulit untuk diserap. Menurutnya, untuk dapat pulih kembali, properti perkantoran butuh waktu hingga 2017.
Menurut riset yang dilakukan oleh Jones Lang La Salle, saat ini masih ada 2,4 juta meter persegi supply perkantoran Non CBD dengan supply di masa yang akan datang sebesar 0,66 juta meter persegi. Sementara itu, tingkat okupansi masih berada di angka 80%
Sementara itu, untuk perkantoran di CBD masih terdapat sekitar 5,3 juta supply dengan supply yang akan datang sebesar 1,7 juta meter persegi. Sementara itu, okupansi perkantoran masih berada di angka 85%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News