kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bisnis Siam Cement Group kian kokoh di Indonesia


Jumat, 27 Juli 2012 / 15:00 WIB
Bisnis Siam Cement Group kian kokoh di Indonesia
ILUSTRASI. TBS Energi (TOBA) akan menggunakan pinjaman untuk membayar pinjaman sindikasi, biaya fasilitas dan keperluan umum.


Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Usai mengakuisisi PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIA keramik) dan PT Chandra Asri Petrokimia, bisnis Siam Cement Group (SCG) kian kinclong di Indonesia.

Pada kuartal II tahun ini, SCG meraup laba senilai Rp 1.228 miliar atau setara dengan US$ $ 106,5 juta atau tumbuh sebesar 109% dari periode yang sama tahun lalu.

Kan Trakulhoon, Presiden dan CEO SCG bilang, bisnis bahan kimia SCG sempat turun di kuartal II akibat krisis bahan kimia global, ditambah dengan penyesuaian harga bahan baku yang menyesuaikan harga minyak global.

“Tapi pada kuartal II tahun ini, tanda pemulihan bisnis terlihat lebih jelas dan harga minyak juga turun, hal itu dapat mengakibatkan penyesuaian harga produk serta bahan baku,” ujar Kan melalui keterangan resminya kepada wartawan hari ini (27/7).

Kan menambahkan, SCG telah memperluas investasi dalam bisnis bahan bangunan sepanjang tahun. Pada semester I tahun ini, pendapatan dari penjualan bahan bangunan tercatat 10% dari pendapatan total SCG dari sisi penjualan.

Dengan begitu, SCG terus melihat peluang lebih besar di kawasan ASEAN. Mereka percaya, dalam waktu dekat, bangunan bisnis bahan akan memainkan peran yang signifikan dalam kinerja keuangan perusahaan dan membangun merek.

Seiring dengan visi ke depan, untuk menjadi pemimpin bisnis yang berkelanjutan di ASEAN, dewan eksekutif SCG telah menyetujui investasi senilai US$ 41 juta atau setara Rp 388,4 miliar untuk pengembangan produk dengan nilai tambah tinggi (HVA).

"Hal ini dikarenakan di semester pertama 2012, penjualan produk HVA dan jasa menyumbang 34% dari total penjualan SCG," terang Kan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×