kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Bisnis Tekstil Dalam Negeri Tak Bergairah, Ricky Putra (RICY) Upaya Ekspor ke Jepang


Rabu, 08 Januari 2025 / 10:00 WIB
Bisnis Tekstil Dalam Negeri Tak Bergairah, Ricky Putra (RICY) Upaya Ekspor ke Jepang
ILUSTRASI. PT Ricky Putra Globalindo Tbk. (RICY) menyatakan masih akan mempertahankan bisnis dan melihat perkembangan pasar domestik. KONTAN/Panji Indra /02/06/2020


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang tekstil dan garmen, PT Ricky Putra Globalindo Tbk. (RICY) menyatakan masih akan mempertahankan bisnis dan melihat perkembangan pasar domestik.

Sebagaimana diketahui, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri terpantau terpuruk dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan serta penutupan beberapa pabrik tekstil dan turunannya. 

Dalam laporan Asosiasi Produsen Serat dan benang Filament Indonesia (Apsyfi) terdapat 60 perusahaan tekstil dalam negeri mengalami guncangan bisnis dalam 2 tahun terakhir. RICY sendiri tercatat mengurangi jumlah karyawannya.  

Direktur Ricky Putra Globalindo Tirta Heru Citra membenarkan hal tersebut. Dia menyampaikan bahwa kondisi industri tekstil secara keseluruhan mengalami kemunduran kinerja. 

Baca Juga: Revisi Beleid Impor Berpotensi Selamatkan Industri Tekstil

"Untuk keseluruhan industri tekstil, memang benar begitu adanya. Kami sekarang bertahan saja dulu sambil melihat perkembangan pasar domestik dan konsentrasi di core business utama, yakni pakaian dalam GTman serta ekspor ke Jepang," papar Ricky kepada Kontan, Selasa (7/1). 

Dia melanjutkan, pada tahun 2024 lalu Perusahaan menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 10%, namun kinerja hanya mampu memperoleh peningkatan sebesar sekitar 5%. 

Tahun 2024 yang diisi oleh Pemilihan Umum serta Pemilihan Kepala Daerah membuat pasar berada dalam mode stagnasi di tengah kondisi perekonomian dalam negeri yang juga masih dalam momen wait and see. 

Tahun 2025, Perseroan menyatakan lebih optimistis dapat mencapai kinerja lebih baik. 

"Kami masih optimistis bisa mencapai pertumbuhan 10% apalagi jika Pemerintah mau memberikan kebijakan yang bisa membantu industri tekstil dan garmen," imbuhnya. 

Asal tahu saja RICY mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 20 miliar pada tahun 2024. Dana ini dialokasikan untuk mendukung kinerja perseroan.

"Capex kita tahun ini 2,5% dari total penjualan dan dialokasikan untuk peremajaan mesin," ujarnya.

Pada kuartal III 2024, RICY mencatat kenaikan pendapatan sebesar 2,97% di angka Rp675,91 miliar dari perolehan Rp656,36 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk membengkak 98,12% menjadi Rp34,74 miliar dari Rp18,56 miliar. 

Baca Juga: Setoran Pajak 2024 di Bawah Target

Selanjutnya: 10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dimasak dengan Air Fryer

Menarik Dibaca: IHSG Menguat, 3 Saham IPO Melesat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×