kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

BKPM Ungkap Belum Ada Investor yang Tertarik Tanam Uang di Proyek DME Batubara


Selasa, 07 Oktober 2025 / 14:49 WIB
BKPM Ungkap Belum Ada Investor yang Tertarik Tanam Uang di Proyek DME Batubara
ILUSTRASI. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan usai CEO Insight Kompas di Jakarta (23/10/2023). BKPM menyebut belum ada investor asing yang berniat menanamkan modalnya ke produk hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyebut belum ada investor asing yang berniat menanamkan modalnya atau melakukan investasi ke produk hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi dari Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Hal ini ditegaskan oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan usai acara International & Indonesia CCS Forum 2025 di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

"Ya, untuk DME ini kami belum mendengar yang very clear perusahaan mana lagi yang akan masuk ke Indonesia," ungkap Nurul saat ditemui. 

Ia menambahkan, Kementerian Investasi akan mengumumkan adanya investasi dari Pemilik Modal Asing (PMA) baik terkait DME atau lainnya jika sudah keluar Nomor Induk Berusaha (NIB).

Baca Juga: BMW Optimistis Penjualan Tumbuh Usai Tarif CBU Eropa Dihapus Bertahap

"Gak tahu kalau datang ke kementerian lain ya, karena kalau bagi kami, biasanya kami mencatatkannya adalah ketika mereka memang sudah masuk dan mendapatkan NIB. Jadi memang kami tidak pernah disclose informasi yang misalnya baru mau, gitu," tambah dia.

Sebelumnya, dalam Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno sebelumnya mengungkapkan sudah ada investor asal Cina yang berminat untuk menggarap hilirisasi batubara menjadi DME. 

Dirinya menyebut, saat ini pra studi kelayakan (feasibility study/FS) sudah dilakukan dan nilai investasinya mencapai US$1,2 miliar atau sekitar  Rp19 triliun.

“Indonesia (perusahaan swasta) kerja sama dengan perusahan dari China. Pra-FS sudah. Investasinya sekitar US$1,2 miliar,” ujarnya di acara Energi dan Mineral Festival di  Jakarta, (31/7/2025).

Tri pun berharap proyek ini bisa berhasil dan menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain demi mempercepat program substitusi LPG impor.

“Kebutuhan kita untuk LPG itu kurang lebih 8 juta ton, di mana 6,5 sampai 7 juta ton di antaranya adalah impor, dan itu cukup menguras defisit negara,” katanya.

Baca Juga: Kementerian ESDM Kaji Pembentukan Badan Baru Awasi Distribusi LPG 3 Kg

Selanjutnya: PP Turunan UU Minerba: Koperasi-Ormas-UKM Bisa Garap Tambang di Luar Batubara

Menarik Dibaca: Promo Sociolla Road to 10.10 Oktober 2025, Soulyu-Skintific Diskon sampai 65%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×