kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Blak-Blakan! Asosiasi Pengembang Sebut Program 3 Juta Rumah Belum Ada Progres


Rabu, 19 Maret 2025 / 21:38 WIB
Blak-Blakan! Asosiasi Pengembang Sebut Program 3 Juta Rumah Belum Ada Progres
ILUSTRASI. Foto udara areal perumahan di Kecamatan Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (21/2/2025). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa BI akan menyediakan insentif likuiditas makropudensial secara bertahap senilai Rp80 triliun kepada bank yang menyalurkan kredit ke sektor perumahan untuk mendukung program 3 juta rumah. ANTARA FOTO/Andry Denisah/foc.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Umum Realestat Indonesia (REI), Joko Suranto mengungkapkan dalam lima bulan terakhir sejak program 3 juta rumah besutan Presiden Prabowo Subianto belum ada progres.

Joko menjelaskan, pihaknya bersama asosiasi pengembang lainnya telah mengikuti arah dan kebijakan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) pada tiga  hingga lima bulan belakangan ini. Menurut dia, selama periode tersebut, progres program 3 juta rumah terbilang nihil.

"Pada saat ini kondisi lima bulan program 3 juta berjalan atau lima bulan setelah ada Kementerian (PKP), maka yang pertama kami melihat kondisi program 3 juta rumah saat ini belum ada progres," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR, Jakarta, Rabu (19/3).

Baca Juga: Pengembang Sebut Program 3 Juta Rumah Tak Bakal Terealisasi di Tahun Pertama Prabowo

Selain itu, Joko menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto tampaknya sudah tidak antusias lagi terhadap program tersebut. Hal ini terbukti karena Prabowo tampak tak lagi membahas program 3 juta rumah.

"Yang saat ini dibicarakan adalah makan bergizi gratis (MBG), hilirisasi, koperasi, Danantara bahkan food estate," tutur Joko.

Di sisi lain, dia menyebutkan, dampak positif dari kehadiran program 3 juta rumah di antaranya ketersediaan 9 juta lapangan kerja dan tumbuhnya pelaku industri swasta baru yang ditaksir bisa mencapai 400.000 di tanah air.

Baca Juga: Sokong 3 Juta Rumah, Perumnas Siapkan 1.575 Ha Buat 150.152 Unit Hunian

Lebih lanjut, Joko menambahkan, asosiasi pengembang saat ini merasa khawatir dan kehilangan bimbingan. Pasalnya, saat masih ada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), para pengembang kerap mendapatkan bimbingan hingga perlindungan.

"Kemarin kita punya Kementerian PUPR, tak pernah bikin problem. Sekarang kita banyak problem sehingga kita merasa tak ada perlindungan bahkan bimbingan, kemudian pelaku pengembang ketakutan akan kepastian usaha mereka dan yang ketiga mereka tak ada kenyamanan," tandas Joko.

Selanjutnya: Kinerja Emiten Bahan Kimia Cenderung Loyo pada 2024, Cermati Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: PLN Perkuat Talenta Masa Depan dengan Program Ikatan Kerja ITPLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×