kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Blok sanga-sanga jatuh ke Pertamina


Kamis, 05 Januari 2017 / 10:31 WIB
Blok sanga-sanga jatuh ke Pertamina


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan pengelolaan Blok Sanga-Sanga, Selat Makasar, Kalimantan Timur ke PT Pertamina. Bukan hanya itu, Blok Attaka dan Blok East Kalimantan juga akan diberikan ke perusahaan migas plat merah tersebut.

Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Tunggal menyatakan, surat pengelolaan Blok Sanga-Sanga dari Dirjen Migas sudah sampai kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan. Hanya saja surat peralihan kontrak belum tahu kapan akan terbit. "Tinggal tunggu saja. Kita harapkan segera. Supaya cepat, karena persiapannya juga harus ada," terangnya, di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (4/1).

Tunggul menyatakan, sejauh ini hanya Pertamina yang mengajukan proposal pengelolaan Blok Sanga-Sanga. "Tidak ada yang lain. Namun itu memang diskresi Menteri ESDM, jadi beliau yang memutuskan," terangnya.

Blok Sanga Sanga dikuasai BP East Kalimantan 26,2%, Lasmo Sanga Sanga 26,2%, Virginia Indonesia Co LLC 7,5%, Opicoil Houston Inc 20%, Universe Gas & Oil Company 4,3% dan Virginia International Co LLC 15,6%. Cadangan minyak mencapai 12.232 juta tangki barel (mmstb) serta gas sebesar 448,96 bscf Produksi 16.733.000 barel setara minyak per hari (mboepd).

Tunggul bilang, pihaknya telah memanggil Pertamina dan eksisting kontraktor yakni Vico Indonesia secara terpisah. Dalam pembicaraan dengan Vico, perusahaan itu tidak berminat. "Kalau tidak berminat, ada kewajiban menawarkan ke pertamina dulu," tandasnya.

Menurutnya, masa transisi waktu satu tahun cukup. Maka dari itu kontraktor selanjutnya mempersiapkan alih karyawan, masalah administrasi dan lainnya. "Seperti Blok Mahakam, harus siap jauh-jauh hari sebelumnya," tandasnya.

Terkait pembelian saham BP East Kalimantan, anak usaha BP, oleh Saka Energi Indonesia, anak usaha Perusahaan Gas Negara (PGN) akhir tahun lalu, Tunggul belum memberikan kepastian. "Itu urusan dia (Saka), tapi itu bukan pemegang kontrak eksisting," ungkap dia.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menyatakan, proposal minat atas Blok Sanga-Sanga itu sudah diberikan pertengahan 2016. "Kami tinggal menunggu hasil evaluasi pemerintah," ujarnya.

Pertamina mengajukan pengelolaan beberapa blok yang habis kontrak tahun 2017-2021. "Kami mengajukan 10 blok migas," kata dia. Syamsu enggan mengungkapkan nama blok tersebut karena menyangkut mitra.

Fahmi Radhi, Pengamat Energi UGM menyebut, sesuai Pasal 33 UUD 1945, blok migas yang sudah berakhir dikembalikan ke negara. Lalu menyerahkan pengelolaan kepada Pertamina, sebagai representasi negara. Ini seperti penyerahan Blok Mahakam ke Pertamina. "Pemberian hak pengelolaan lahan migas kepada Pertamina akan membesarkan usaha Pertamina sebagai perusahaan minyak nasional," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×