Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) berencana melakukan pembelian hingga 7.000 armada baru sepanjang tahun 2024.
Langkah ini bertujuan untuk peremajaan serta penambahan armada mencakup taksi, kendaraan non-taksi, dan kendaraan listrik (EV).
Target Pembelian Armada dan Alokasi Capex
Direktur Utama Blue Bird, Adrianto (Andre) Djokosoetono, mengungkapkan bahwa perusahaan akan menyesuaikan peremajaan dan penambahan armada secara berkala berdasarkan kondisi supply dan demand.
"Perseroan akan membeli dan meremajakan total 7.000 armada taksi, non-taksi, dan EV untuk memenuhi permintaan mobilitas yang terstandarisasi," jelas Andre kepada Kontan.co.id pekan lalu.
Baca Juga: Bluebird Pastikan Jual 29 Unit Mobil Listrik yang Sudah Selesai Masa Operasional
Untuk merealisasikan agenda tersebut, Blue Bird mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar Rp 2,5 triliun pada tahun ini.
Hingga kuartal pertama 2024, perusahaan telah merealisasikan Capex sebesar Rp 223 miliar, yang digunakan untuk proyek-proyek strategis, peremajaan armada, dan mendukung visi mobilitas berkelanjutan.
Kinerja Keuangan dan Pertumbuhan Pendapatan
Meskipun laporan keuangan semester I-2024 belum dirilis, Blue Bird mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,1% pada kuartal I-2024 menjadi Rp 1,12 triliun, dibandingkan dengan Rp 1,04 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Manajemen Blue Bird menargetkan pertumbuhan dua digit setiap tahunnya. Mereka optimis dapat mencapai target tersebut di akhir tahun, dengan alasan siklus kinerja yang lebih tinggi di semester pertama.
“Kami juga telah membuktikan peningkatan kinerja double digit dalam dua tahun beruntun yang didukung kemampuan dalam meningkatkan utilitas armada dan efisiensi operasional,” ujar Andre.
Adopsi Teknologi dan Pelayanan
Blue Bird juga memperkuat adopsi teknologi untuk meningkatkan pelayanan, termasuk peluncuran fitur My Subscription di aplikasi MyBluebird pada awal tahun ini.
Blue Bird tetap mengandalkan armada taksi sebagai sumber utama kinerja, namun seiring dengan transformasi menjadi penyedia solusi mobilitas, segmen layanan rental & shuttle juga mencatatkan pertumbuhan kontribusi yang signifikan.
Inovasi dan ekspansi berkelanjutan menjadi fokus utama, dengan peluncuran layanan terbaru seperti Cititrans Busline.
Perusahaan berencana untuk menambah armada di semua segmen bisnis, memperluas jangkauan layanan, dan menghadirkan solusi mobilitas yang beragam serta terintegrasi.
Fokus pada Layanan Non-Taksi dan Ekspansi
Blue Bird akan memperluas layanan non-taksi dan mengeksplorasi peluang di kota-kota baru.
“Perluasan layanan non-taksi dan penjajakan peluang di kota-kota baru menjadi salah satu fokus Blue Bird untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan memperkuat posisi sebagai pemimpin di industri transportasi,” tambah Andre.
Kinerja Laba Bersih
Selama kuartal I-2024, Blue Bird mencatatkan laba bersih sebesar Rp 117,28 miliar. Namun, ini mengalami penurunan sebesar 6,8% dibandingkan dengan laba bersih di kuartal I-2023 yang mencapai Rp 125,85 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News