kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Bluebird (BIRD) Tambah 1.500 Armada, Capex Terserap 74%


Senin, 06 Oktober 2025 / 19:14 WIB
Bluebird (BIRD) Tambah 1.500 Armada, Capex Terserap 74%
ILUSTRASI. Hingga bulan Agustus 2025, Bluebird telah menambah lebih dari 1.500 armada baru di berbagai lini layanan, melampaui target awal tahun yang dipatok sebanyak 1.200 unit.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) terus memperkuat bisnis transportasi terintegrasinya di 2025. Hingga bulan Agustus 2025, Bluebird telah menambah lebih dari 1.500 armada baru di berbagai lini layanan, melampaui target awal tahun yang dipatok sebanyak 1.200 unit.

Direktur Utama Bluebird Adrianto Djokosoetono menjelaskan, penambahan armada tersebut mencakup seluruh portofolio bisnis, mulai dari taksi reguler Bluebird dan eksekutif Silverbird, hingga layanan sewa mobil Goldenbird, bus Bigbird, serta shuttle antarkota Cititrans. 

Penambahan armada ini merupakan bagian dari strategi berlapis. Selain peremajaan rutin setiap lima tahun untuk menjaga kualitas dan keamanan, Adrianto bilang, Bluebird juga memperluas bisnis di layanan non-taksi serta mengantisipasi pertumbuhan permintaan transportasi.

Strategi ekspansi tersebut dilakukan secara terarah dan terukur agar tetap menjaga keberlanjutan operasional sekaligus mempercepat ekspansi di segmen-segmen yang menawarkan margin pertumbuhan baru.

Baca Juga: Bluebird Tingkatkan Kenyamanan dan Keamanan Layanan Lewat Strategi Baru

Hingga paruh pertama tahun, Bluebird mencatatkan kinerja yang solid. Pendapatan perusahaan transportasi ini mencapai Rp 2,67 triliun, tumbuh sekitar 15% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih naik 27,4% menjadi Rp 339,1 miliar. 

“Trennya positif dan kami optimis hingga akhir tahun tetap mencatatkan pertumbuhan dua digit, lebih baik dibandingkan dengan 2024,” kata Adrianto kepada Kontan, Senin (6/10/2025).

Kinerja tersebut didukung oleh strategi peremajaan dan diversifikasi armada, serta peningkatan permintaan di segmen sewa kendaraan dan shuttle antarkota.

Serap 74% Capex

Tahun ini, Bluebird mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,69 triliun, dengan realisasi sekitar 74% hingga bulan Agustus. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk pembelian armada baru di lini bisnis utama dan pengembangan layanan transportasi massal. 

“Selain untuk pembaruan dan penambahan armada taksi, kami juga mengalokasikan capex untuk pembelian bus layanan BRT (bus rapid transit) di mana Bluebird berperan sebagai operator,” imbuh Adrianto.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan memperkuat kontribusi terhadap sistem transportasi publik nasional, sejalan dengan visi pemerintah dalam pengembangan moda transportasi ramah lingkungan dan terintegrasi.

Baca Juga: Pendapatan Bluebird Tumbuh 15% pada Semester I-2025, Ini Faktor Pendorongnya

Menatap sisa tahun 2025, Bluebird menyiapkan rencana ekspansi ke sejumlah kota baru untuk seluruh lini layanannya. Ekspansi ini dilakukan untuk menjawab meningkatnya kebutuhan mobilitas masyarakat di berbagai daerah, terutama seiring dengan pemulihan pariwisata dan aktivitas ekonomi di luar Jawa.

Di luar itu, Bluebird juga mencermati tantangan yang ada, terutama dalam menjaga relevansi dengan perubahan preferensi mobilitas masyarakat di tengah meningkatnya tren digitalisasi dan berbagi kendaraan.

Dengan strategi ekspansi yang berimbang, penguatan di layanan non-taksi, dan pengelolaan armada yang efisien, Bluebird optimistis menutup tahun 2025 dengan pertumbuhan kinerja yang tetap sehat dan berkelanjutan.

Selanjutnya: Partai Ka'bah Islah, Wagub Jateng Taj Yasin Resmi Menjabat Sekjen PPP

Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Mengurangi Risiko Penurunan Kognitif Setelah Usia 55 Tahun, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×