kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Boeing berniat beri kompensasi kepada Indonesia


Rabu, 09 Mei 2012 / 16:55 WIB
Boeing berniat beri kompensasi kepada Indonesia
ILUSTRASI. Sarana Menara Nusantara (TOWR) bukukan pendapatan Rp 7,45 triliun sepanjang 2020


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Perusahaan pesawat asal Amerika Serikat (AS) Boeing Company akhirnya setuju memberi kompensasi offset kepada Pemerintah Indonesia. Kepastian ini disampaikan Dino Patty Djalal, Duta Besar Indonesia untuk AS.

“Boeing memberi offset kepada Indonesia setelah bertahun-tahun kami perjuangkan” ujar Dino di Jakarta, Rabu (9/5).

Offset merupakan praktik pemberian kompensasi oleh industri asing, sebagai persyaratan dari suatu negara ketika melakukan pembelian produk. Boeing berikan kompensasi karena banyak maskapai penerbangan Indonesia dan militer Indonesia membeli pesawat milik Boeing.

Diantaranya, pembelian pesawat sipil B737-800NG oleh maskapai Garuda Indonesia dan pembelian B737-900ER, B737-Max oleh Lion Air yang jumlahnya lebih dari US $ 20 miliar. Selain itu, juga ada pembelian pesawat F-16 dan helikopter Apache oleh TNI-AU.

Bentuk kompensasi offset bermacam-macam, biasanya ditentukan oleh negara pembeli produk. Biasanya offset dipakai untuk mengembangkan industri domestik negara pembeli, transfer teknologi, memajukan investasi dan meningkatkan lapangan pekerjaan.

Berkaitan dengan bentuk kompensasi itu, pemegang saham di bidang transportasi udara sedang merumuskannya hari ini.

Dalam rapat perumusan itu, dihadiri oleh Dino, Sekretaris Jenderal Kemhub, Ikhsan Tatang, perwakilan dari Garuda Maintenance Facility (GMF), Garuda Indonesia, Lion Air, BPPT, PT DI, PT Len, PT Pindad, Susi Air, Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN dan Kementerian Perindustrian.

“Nanti akan dibentuk tim kecil oleh Dirjen Perhubungan Udara guna merumuskan apa-apa saja kompensasi yang akan kami ajukan,” ujar Ikhsan Tatang. Nantinya, Dirjen Perhubungan Udara akan menentukan besarnya dana dan alokasi kebutuhan yang akan diberikan oleh pihak Boeing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×