kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bolt: Kami tak akan blokir Netflix


Rabu, 03 Februari 2016 / 15:45 WIB
Bolt: Kami tak akan blokir Netflix


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan


JAKARTA. Chief Executive Officer PT Internux (Bolt) Dicky Moechtar menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memblokir Netflix dari layanan internetnya. Kecuali, jika sudah ada permintaan resmi dari pemerintah.

"Kami tidak akan blokir Netflix. Sementara ini kan belum ada aturan untuk itu, tapi kalau nanti sudah ada dari pemerintah ya kita akan comply," ujarnya saat ditemui KompasTekno di sela-sela acara media gathering di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

"Dari FirstMedia, juga tidak akan memblokir kecuali kalau pemerintah sudah melarang," imbuh pria yang juga menjabat Director of Corporate Sales First Media itu.

Menurut Dicky, keberadaan Netflix justru berdampak positif bagi Bolt karena mampu mendorong peningkatan konsumsi data. Apalagi jika konten yang ditayangkan memiliki resolusi high definition (HD).

Dia pun berharap layanan asal Amerika Serikat itu bisa tetap ada di Indonesia dan benar-benar mengikuti aturan pemerintah dengan membentuk badan hukum tetap.

"Ada kenaikan traffic dari Netflix, kurang lebih 10 persen. Meskipun sebenarnya paling banyak masih dari YouTube," terangnya.

Konsumsi data pun otomatis meningkat jika mereka melakukan streaming video, baik melalui Netflix atau YouTube.

Film resolusi HD di Netflix dengan meminta kecepatan 8 Mbps konsumsi datanya bisa mencapai hitungan GB per jam. Konsumsi data itu masih bisa membengkak bila pengguna memilih resolusi 4K yang meminta kecepatan 25 Mbps.

"Kalau dari YouTube biasanya di kisaran 700-an MB saja," pungkasnya.

Tentunya, semakin tinggi tingkat konsumsi data, maka frekuensi pembelian paket data baru juga bisa saja meningkat. 

Sekadar diketahui, Netflix baru masuk ke Indonesia awal Januari ini dan sempat jadi perdebatan karena diblokir oleh salah satu operator Tanah Air. Alasan pemblokiran tersebut karena Netflix belum mengikuti aturan dari pemerintah. (Editor: Deliusno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×