kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   0,00   0,00%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Bos Medco Energi Pastikan Listrik PLTS Pulau Bulan Tetap Bisa Diekspor ke Singapura


Rabu, 12 Juli 2023 / 16:19 WIB
Bos Medco Energi Pastikan Listrik PLTS Pulau Bulan Tetap Bisa Diekspor ke Singapura
ILUSTRASI. Bos Medco Energi (MEDC) Pastikan Listrik PLTS Pulau Bulan Tetap Bisa Diekspor ke Singapura. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memastikan listrik yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Bulan tetap bisa diekspor ke Singapura. 

Direktur Utama MEDC, Hilmi Panigoro menyatakan, pemerintah arahannya sudah jelas yakni listrik boleh diekspor tetapi pengadaan solar PV diusahakan semaksimal mungkin dari dalam negeri. 

“Ini yang sedang kami pelajari sekarang jadi Medco bareng Adaro, TBS Energi Utama (TOBA)  sedang bekerja sama dengan perusahaan China membangun industri solar panel di Indonesia,” jelasnya saat ditemui di ICE BSD, Rabu (12/7). 

Baca Juga: Harga Minyak Diperkirakan Terus Turun, Simak Prospek Saham Medco Energi (MEDC)

Sebagai informasi, proyek di Pulau Bulan dilakukan melalui anak usahanya, PT Medco Power yang bekerja sama dengan  Konsorsium PacificLight Power Pte Ltd (PLP) dan Gallant Venture Ltd untuk ekspor listrik berbasis PLTS ke Singapura. 

Proyek ini memiliki kapasitas 670 MWp sebagai tahap awal, yang akan menyediakan listrik yang setara dengan 100 MW non intermittent ke Singapura. Hilmi mengungkapkan, investasi untuk proyek ini berkisar sekitar US$ 800 juta termasuk dengan teknologi baterai untuk PLTS.

Sebelumnya, pemerintah akan melarang ekspor listrik energi baru terbarukan (EBT) ke negara lain. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pihaknya menolak ekspor listrik berbasis energi baru terbarukan ke Singapura tanpa dibangunnya industri manufaktur panel surya di dalam negeri. 

 

“Kalau bisa dikembangkan baru kita ekspor (listrik EBT) ke Singapura jadi win-win, investasi seluruhnya nanti kalau kita lihat bisa sampai US$ 50 miliar,” kata Luhut di acara Indonesia Leading Economic Forum 2023 di Jakarta, Selasa (14/3).

Ketertarikan Singapura terhadap ekspor EBT Indonesia ini juga menjadi pendorong untuk mempercepat industrialisasi panel surya nasional.

Adapun pada Kamis (16/3),  PT Adaro Clean Energy Indonesia (Adaro Green), PT Medco Power Indonesia (Medco Power), dan PT Energi Baru TBS (Energi Baru) menandatangani nota kesepahaman pengembangan energi terbarukan (EBT) serta rantai pasok solar panel dan baterai di Indonesia dengan beberapa pabrikan manufaktur PV dan baterai (OEM/Original Equipment Manufacturer).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×