Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Pelita Air Service, Dendy Kurniawan, buka suara soal progres merger dengan Garuda Indonesia yang kini tengah menjadi perbincangan hangat.
Dendy menegaskan bahwa keputusan akhir terkait merger ini masih bergantung pada hasil kajian mendalam yang melibatkan berbagai pihak, terutama pemegang saham. Ia menekankan bahwa keberhasilan merger ini harus memberikan manfaat jangka panjang bagi industri penerbangan nasional.
"Kita tunggu saja keputusan Pemegang Saham. Tentu saja, proses ini akan dikaji dengan cermat, termasuk pro's (keuntungan) dan con's (kerugian) supaya hasilnya dapat memberikan dampak terbaik untuk negara dan semua pihak terkait," ujar Dendy kepada KONTAN, Jumat (9/10)l.
Sementara itu, perkembangan terbaru dari rencana merger ini juga datang dari Garuda Indonesia. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkapkan bahwa proses diskusi dengan Pelita Air masih berada pada tahap awal.
Baca Juga: Segmen Pasar Berbeda, Kerjasama Garuda dan Pelita Air Sebaiknya Dibuat Holding
Meskipun begitu, Wamildan memandang positif langkah ini dan menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung penuh rencana merger tersebut, dengan memastikan adanya kajian komprehensif terhadap prospek bisnis dan kinerja masing-masing perusahaan.
"Progres dari rencana merger ini akan kami sampaikan lebih lanjut apabila ada perkembangan signifikan dalam prosesnya," kata Wamildan dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan pada 8 Januari 2025.
Menteri BUMN Erick Thohir juga mengonfirmasi bahwa penggabungan Garuda Indonesia dan Pelita Air sedang dalam kajian lebih lanjut, dengan tujuan untuk menciptakan integrasi yang lebih efisien di sektor penerbangan.
Menurut Erick, Garuda Indonesia akan fokus pada segmen premium, sementara Pelita Air akan mengisi celah di segmen premium ekonomi, sementara Citilink akan tetap berfokus pada pasar ekonomi.
"Penggabungan ini memang harus terjadi karena kami menghadapi tantangan terkait jumlah pesawat yang terbatas. Ini adalah langkah untuk efisiensi operasional dan peningkatan layanan penerbangan nasional," jelas Erick.
Erick menambahkan, penggabungan ini akan diselesaikan pada tahun ini sebagai bagian dari peta jalan (roadmap) untuk enam bulan ke depan, yang melibatkan para Direktur Utama dari Garuda Indonesia, Pelita Air, dan Citilink dalam pembahasan strategis tersebut.
Baca Juga: Pindad Sebut 5 Mobil Maung Garuda Bakal Diproduksi Massal Februari 2025
Selanjutnya: South Korea Presidential Security Chief Warns Against Violent Attempt to Arrest Yoon
Menarik Dibaca: 18 Tips Efektif Mengurangi Lemak Perut yang Dapat Anda Terapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News