kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BP Migas jual LNG Sempra US$ 10 per MMBTU


Senin, 13 Februari 2012 / 08:21 WIB
BP Migas jual LNG Sempra US$ 10 per MMBTU
ILUSTRASI. Lemon bisa dimanfaatkan sebagai cara menghaluskan wajah.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) siap mengalihkan gas alam cair alias liquified natural gas (LNG) Tangguh yang dialokasikan ke Sempra Energy LNG Corp kepada domestik. Pengalihan ini bisa dilakukan asalkan pembeli domestik mampu membayar LNG Sempra minimal sebesar US$ 10 per million metric british thermal unit (MMBTU).

Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana mengatakan, saat ini Sempra membeli harga gas Tangguh sebesar US$ 7 hingga US$ 9 per MMBTU. Untuk membeli gas Sempra, ada tambahan fee sekitar US$ 1 per mmbtu. Ini berarti, jika pembeli domestik ingin membeli LNG

Tangguh yang sedianya untuk Sempra, harus membayar sebesar US$ 8 hingga US$ 10 per MMBRU.
Gde Pradnyana mengatakan, pengalihan LNG untuk domestik akan berasal dari komitmen LNG Tangguh untuk Sempra. Menurutnya, jumlah LNG Tangguh yang siap dialihkan ke domestik mencapai 3,7 juta ton per tahun. "Kalau memang ada pembeli dari domestik dan mau dengan harga bagus, silakan," ujarnya, akhir pekan lalu.

Berbeda dengan ekspor LNG Tangguh ke Fujian, China, harga gas Tangguh ke Sempra memakai patokan Henry Hub tanpa batas atas (ceiling price). Sesuai kontrak, ekspor LNG Tangguh ke Sempra bisa dialihkan 50% dari 3,7 juta ton per tahun, atau 1,85 juta ton per tahun ke pembeli lain dengan memberikan fee sekitar US$ 1 per MMBTU ke perusahaan LNG asal AS tersebut.

BP Migas sejauh ini sudah mengalihkan sebagian ekspor LNG Sempra ke pembeli lain di Jepang, India, dan Thailand. Namun, di luar klausul kontrak itu, mungkin juga akan ada pengalihan ekspor sisa LNG Sempra menyusul penemuan gas batuan dangkal (shale gas) cukup besar di AS. "Kami sudah ada pembicaraan. Tapi, fokus pertama adalah pengalihan 50% volume sesuai kontrak. Di luar itu, kalau kami mau ambil, harus izin ke mereka," ujarnya.

Menurut Gde, pembeli domestik yang menginginkan gas Tangguh bisa segera menyampaikannya ke BP Migas. Namun demikian, ada baiknya pembeli domestik juga menjajaki kemungkinan impor LNG jika harga LNG lebih murah dari harga domestik yang berkisar US$ 11 per MMBTU. "Kalau impor US$ 5-US$ 6 per MMBTU, lebih menguntungkan. Impor bisa dari Qatar, Australia," ujarnya.

Saat ini ada dua BUMN yang sedang berburu LNG yakni PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Pertamina membutuhkan LNG untuk terminal terapung di laut utara Jakarta, laut utara Semarang, serta konversi Kilang LNG Arun, Aceh. Sedangkan PGN membutuhkan LNG untuk terminal terapung di Belawan, Medan. "Kami sudah siapkan. Asalkan harganya cocok, LNG Tangguh bisa untuk mereka," tukas Gde.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×