kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPTJ dorong kebiasaan bersepeda menjadi budaya bersepeda


Kamis, 15 Oktober 2020 / 14:25 WIB
BPTJ dorong kebiasaan bersepeda menjadi budaya bersepeda


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama masa Pandemi Covid-19,  masyarakat kian sadar bahwa penggunaan sepeda sebagai alat transportasi bukan  sekadar hobi atau memenuhi gaya hidup, tapi juga bisa bermanfaat untuk mendukung mobilitas.

Kini, masyarakat kian  terbiasa menjadikan sepeda sebagai alat transportasi alternatif, terutama untuk jarak-jarak yang masih terjangkau.

Kepala BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) Kemenhub (Kementerian Perhubungan) Polana B. Pramesti menilai banyaknya masyarakat yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi merupakan fenomena yang positif.

“Karena itu, BPTJ akan mengupayakan kebiasaan bersepeda masyarakat yang mulai tumbuh menjadi budaya bersepeda,” kata dia dalam keterangannya saat meninjau kesiapan Bus JR Conn yang menyediakan bagasi gratis bagi penumpang yang membawa sepeda lipat di Halte Hollywood Junction Jababeka, Cikarang Kabupaten Bekasi, Rabu (14/10).

Baca Juga: Pandemi Covid-19 dorong perubahan kultur bertransportasi publik

Turut mendampingi Polana, Kepala Humas BPTJ Budi Rahardjo, perwakilan PPD, Sinar Jaya dan PT Jababeka Infrastruktur. 

Lebih lanjut Polana mengatakan, antusiasme masyarakat yang tinggi dalam bersepeda tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan selama masa pandemi, tapi juga menyangkut pada sistem transportasi massal perkotaan.

Dalam sistem transportasi massal, kata Polana,  bersepeda dan berjalan kaki merupakan bentuk dari Non Motorized Transportation (NMT) yang digunakan pada tahapan first mile dan last mile saat berproses menggunakan transportasi publik.

”Pemanfaatan Non Motorized Transportation akan mendatangkan benefit kesehatan secara publik maupun personal. Secara publik akan mengurangi polusi dan secara personal akan meningkatkan gerak tubuh untuk kesehatan,” tutur dia.

Menurut Polana, secara garis besar ada tiga manfaat utama NMT dengan bersepeda. Pertama, manfaat lingkungan hidup karena bisa menghemat BBM (bahan bakar minyak), mengurangi polusi udara dan kemacetan.

Dalam pengembangan sistem transportasi perkotaan di dunia, NMT menjadi bagian  transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan merupakan alternatif transportasi yang lazim dikembangkan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×