kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brewin bangun The Lana dengan dua tower yang dengan 37 lantai


Kamis, 15 Agustus 2019 / 18:00 WIB
Brewin bangun The Lana dengan dua tower yang dengan 37 lantai
ILUSTRASI. Brewin Mesa tunjuk kontraktor proyek The Lana


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Brewin Mesa Sutera optimistis bisa menyelesaikan pembangunan Apartemen The Lana bisa masuki tahap serah terima (hand over) pada akhir tahun 2020.

“Kami bekerja sama dengan perusahaan kontraktor yang memiliki reputasi baik, kami tidak melihat adanya alasan yang bisa menghambat penyelesaian pembangunan proyek ini,” ujar Direktur Utama PT Brewin Mesa Sutera, Bill Cheng pada konferensi pers yang berlangsung di Gedung The Lana Marketing Gallery pada Kamis (15/08).

Baca Juga: Brewin Mesa kian optimistis pasar properti membaik

Pengembangan proyek ini dilakukan dengan menggandeng beberapa mitra kerja yang meliputi PT China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) sebagai kontraktor utama, serta Davy Sukamta & Partners sebagai konsultan struktural.

Sementara itu, kepemilikan tunggal dari apartemen yang sedang dikembangkan dipegang oleh PT Brewin Mesa Sutera. Dalam acara konferensi pers, Cheng mengatakan pihaknya enggan memberikan informasi mengenai nilai investasi dari pengembangan proyek Apartemen The Lana karena kebijakan perusahaan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kontan pada 2017 lalu, pengembangan dari proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun.

Rencananya, Apartemen The Lana akan memiliki dua gedung menara (tower) yang memiliki 37 lantai. Apartemen ini pada nantinya akan memiliki 700 unit yang terdiri atas empat macam, yaitu unit studio yang memiliki satu tempat tidur, unit dengan dua ruang tidur, unit dengan tiga unit ruang tidur, serta 3+1 ruang tidur.

Berdasarkan keterangan Cheng, sejauh ini PT Brewin Mesa Sutera telah menjual sekitar 250 unit. Dalam pencapaian tersebut, tipe unit studio dan unit dengan tiga kamar tidur menjadi unit yang paling banyak diminati oleh konsumen.

Peminat unit studio yang memiliki harga mulai dari Rp 800 juta sebagian besar berasal dari kalangan investor. Sementara itu, peminat unit dengan tiga kamar tidur yang memiliki harga Rp 5 miliar sebagian besar berasal dari kalangan end user, atau keluarga.

Pemilihan Alam Sutera sebagai lokasi pembangunan didasarkan pada pertimbangan lokasi dan aksesibilitas. Secara lokasi, Alam Sutera yang dinilai memiliki posisi yang strategis lantaran terletak di antara Kota Jakarta dan Tangerang.

Sementara itu dari sisi aksesibilitas, Alam Sutera juga dinilai memiliki aksesibilitas yang baik dikarenakan adanya Tol Merak ataupun Toll Jor 2 yang diprediksi mampu menghubungkan Alam Sutera dengan Bandara Soekarno Hatta dalam waktu 15 menit.

Cheng optimis, Apartemen The Lana akan memiliki tren penjualan yang baik menimbang kondisi demografis yang ada di Indonesia. Menurut Cheng, Indonesia memiliki potensi pasar properti yang besar karena memiliki jumlah populasi yang tinggi yang 50% di antaranya terdiri atas penduduk yang berusia di bawah 30 tahun.

Meski sebelumnya sempat lesu, Bill optimis bahwa angka permintaan terhadap properti bisa membaik pascaberakhirnya tahun politik pada pertengahan 2019 lalu. Menurut Cheng, selain dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, tinggi rendahnya angka permintaan terhadap properti juga dipengaruhi oleh mood konsumen.

Dalam hal ini, tahun politik yang berlangsung sebelumnya dinilai membuat mood konsumen menjadi kurang bergairah untuk membeli properti karena adanya ketidakpastian. Oleh karena itu, dengan berakhirnya tahun politik Cheng optimis konsumen akan cenderung memiliki mood yang baik sehingga memiliki gairah yang lebih baik untuk membeli properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×