kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Budidaya ikan di Danau Toba over eksploitasi


Selasa, 03 Maret 2015 / 10:17 WIB
ILUSTRASI. Batik Air menyediakan layanan atur perubahan jadwal terbang Jakarta-Surabaya, Jakarta-Semarang, Jakarta-Solo dan Jakarta-Jogja


Reporter: Handoyo | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) mengkaji bahwa kegiatan budidaya ikan di Danau Toba (Sumut)sudah over eksploitasi. Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan demi mendukung keberlanjutan ekonomi masyakat setempat, Balitbang KP merekomendasikan perlunya langkah moratorium dan rasionalisasi pengelolaan KJA (keramba jaring apung) di dua perairan penting tersebut.

Kepala Balitbang KP Achmad Poernomo, kegiatan budidaya ikan di perairan Toba dan Citarum sudah berlebihan (over eksploitasi), jauh melebihi daya dukung alamiahnya. Produksi ikan budidaya melalui KJA di Danau Toba tahun 2012, misalnya, sudah mencapai 75.559 ton.

Padahal, daya dukungnya maksimal sekitar 50.000 ton. Artinya terjadi over produksi sekitar 25.500 ton atau kelebihan sekitar 51% dari kapasitas daya dukungnya.

"Kegiatan budidaya ikan yang berlebihan telah mencemari lingkungan, mengurangi kualitas air, dan mengganggu keanekaragaman hayati di sana," kata Achmad, Selasa (3/3).

Untuk diketahui, di danau seluas 112.970 ha dan kedalaman maksimum 529 meter itu terdapat ikan endemik seperti ikan Batak (Neolissochilus thienemanni) yang keberadaannya hampir punah, Rasbora tobana (near endemic), dan Remis Toba (Corbicula tobae). Ikan Batak yang terancam punah disinyalir disebabkan oleh siltasi, polusi, perubahan tinggi muka air dan ikan introduksi.

Jenis ikan asli lainnya adalah Aplocheilus panchax, Nemacheilus pfeifferae, Homaloptera gymnogaster, Channa gachua, Channa striata, Clarias batrachus, Barbonymus gonionotus, B. schwanenfeldii, Danio albolineatus, Osteochilus vittatus, Puntius binotatus, Rasbora jacobsoni, Tor tambra, Betta imbellis, Betta taeniata dan Monopterus albus.

Jenis ikan asli lain yang populasinya menurun adalah ikan pora-pora atau undalap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×