Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Marketplace Bukalapak berharap bisa menjadi mitra pemerintah dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi mitra Bukalapak.
Chief Executive Officer (CEO) Achmad Zaky mengatakan, pihaknya siap mendukung seluruh program Kemenkop dalam pemberdayaan dan meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia. Zaky menyebut pihaknya selaras dengan Kemenkop dalam hal pemberdayaan UMKM.
Baca Juga: Turki tetapkan pajak over the top 7,5%, Indonesia bagaimana?
"Salah satu masukan kami adalah menyangkut pendanaan bagi UMKM. Secara sistem, kita siap turut menyalurkan KUR, karena sebelumnya kami sudah menyalurkan kredit Ultra Mikro (UMi) bagi usaha mikro", ucap Zaky usai bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki seperti dalam keterangan pers tertulis yang diterima KONTAN pada Senin (18/11).
Bukalapak memiliki sekitar lima juta mitra UMKM. Lebih lanjut Zaky berharap Bukalapak bisa dilibatkan dalam penyaluran KUR, yang dapat membantu pemerintah menyalurkan KUR ke sektor riil dan ke sektor atau UKM yang tepat.
"Mudah-mudahan, tahun depan Bukalapak sudah bisa menyalurkan KUR", tegas Zaky.
Selain pendanaan, Bukalapak juga siap bermitra dengan Kemenkop dan UKM dalam hal pendidikan bagi usaha kecil. Ia menerangkan pihaknya memiliki kekuatan membangun komunitas bisnis.
Nantinya bisa jadi Bukalapak akan turun ke lapangan bersama Kemenkop untuk mengedukasi usaha kecil agar dapat menularkan kesuksesan bagi yang lainnya.
Baca Juga: Meski ekonomi tersendat, premi asuransi umum tetap melesat
AVP Public Policy and Government Relations Bukalapak Bima Laga menambahkan, pihaknya berharap kesuksesan Bukalapak menyalurkan UMi bisa direplika bagi UKM-UKM lainnya.
"Kita siap menyalurkan KUR. Terkait aturan main, kita akan mendukung pemerintah dan siap memberikan masukan yang komprehensif. Sehingga, tujuan penyaluran KUR bisa berjalan lebih baik lagi", jelas Bima.
Mengenai keinginan Menkop Teten untuk memulai terciptanya masyarakat bisnis lewat pembentukan klasterisasi untuk produk khusus di suatu wilayah tertentu, dan menciptakan UMKM dengan daya saing tinggi, Zaky menegaskan, pihaknya siap membantu melalui program komunitas Bukalapak yang sudah tersebar di 142 kota di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, Bukalapak juga berharap dilibatkan dari awal pembahasan UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM. Salah satu masukan Bukalapak adalah agar Omnibus Law tersebut bisa banyak menderegulasi aturan-aturan yang membebani UMKM untuk naik kelas.
Baca Juga: Menjadikan warung makan melek digital lewat Wahyoo
Sekaligus menciptakan suatu rezim regulasi baru yang semula berbasis pendaftaran dan izin, menjadi berbasiskan insentif.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Simanungkalit mengatakan bahwa pemerintah akan terus memastikan pemberdayaan UMKM yang harus dilakukan agar bisa lebih berperan dalam perekonomian nasional.
"Untuk mewujudkan itu, kita tidak bisa jalan sendiri. Kita harus perkuat sinergi, yang salah satunya dengan Bukalapak", kata Victoria.
Kemenkop UKM akan menggandeng semua pihak, termasuk e-Commerce atau marketplace, supaya bisa mengkonsolidasikan kekuatan UKM-UKM untuk bisa masuk pasar.
Baca Juga: Sirclo prediksi industri e-commerce di Indonesia akan terus tumbuh
"Agar produk UMKM bisa masuk ke global value chain. Marketplace kan punya informasi mana saja sektor yang bisa dikembangkan. Saya berharap marketplace mau menjadi avalis, baik itu UMi maupun KUR. Intinya, dimana ada komunitas binaan marketplace, kita juga bisa masuk kesana", tukas Victoria.
Bagi Victoria, sektor produksi dan pemasaran UMKM harus menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Oleh karena itu, harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder. Kemenkop UKM juga membuka ruang untuk semua pihak, tentunya dengan aturan yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News