kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukit Asam (PTBA) fokus Garap PLTU Sumsel 8 dan PLTU Feni


Minggu, 01 Maret 2020 / 17:20 WIB
Bukit Asam (PTBA) fokus Garap PLTU Sumsel 8 dan PLTU Feni
ILUSTRASI. Maket PLTU Sumsel yang dibangun PTBA


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus disibukan dengan sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Saat ini, perusahaan tersebut sedang menggarap proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dan PLTU Feni Halmahera Timur.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Hadis Surya Palapa menyampaikan, PLTU Sumsel 8 terdiri dari dua unit dengan total kapasitas sebesar 2x620 megawatt (MW). Saat ini, proyek PLTU Sumsel 8 sedang dalam tahap konstruksi fisik dan ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2021 untuk unit I dan tahun 2022 untuk unit II.

Baca Juga: Bukit Asam mendapat amanat untuk mengelola perusahaan tambang Heru Hidayat

“PLTU Sumsel 8 akan menggunakan batubara dengan kadar kalori 4.200 kcal/kg,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2) lalu.

Ia bilang, nilai investasi untuk pembangunan PLTU Sumsel 8 mencapai US$ 1,68 miliar.

Catatan Kontan.co.id, PLTU Sumsel 8 dikelola oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Perusahaan ini merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Hadis menyebut, PTBA mendapat porsi kepemilikan saham di konsorsium tersebut sebanyak 45%.

Lebih lanjut, sifat PLTU Sumsel 8 sebagai pembangkit mulut tambang memiliki keuntungan tersendiri bagi PTBA. Ini mengingat PLTU tersebut masih berlokasi di dekat area tambang batubara PTBA di Muara Enim, Sumatra Selatan.

Dengan begitu, perusahaan ini akan dimudahkan dalam urusan distribusi batubara dari lokasi tambang menuju PLTU, sehingga biaya operasional yang dikeluarkan menjadi lebih rendah.

Di samping itu, PTBA juga tengah menjalankan proyek PLTU Feni di Halmahera Timur. Proyek ini merupakan bentuk kerja sama antara PTBA dengan perusahaan tambang pelat merah lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

“Proyek PLTU Feni merupakan proyek sinergi BUMN untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik bagi Antam,” kata Hadis.

Baca Juga: Ekspor batubara ke China mini, Bukit Asam (PTBA) fokus tingkatkan penjualan domestik

Ia mengaku, saat ini pekerjaan konstruksi pembangunan PLTU Feni belum dimulai. Pasalnya, PTBA masih menunggu hasil keputusan antara ANTM dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terkait proyek tersebut, terutama hasil studi kelayakan.

Catatan Kontan.co.id, ketika studi kelayakan rampung, PTBA dan ANTM akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture untuk mengawal proyek PLTU Feni. PLTU ini pun diperkirakan akan membutuhkan pasokan batubara sebanyak 330.000 ton per tahun.

Walau belum bisa diperkirakan secara pasti, Hadis yakin proyek PLTU Sumsel 8 dan PLTU Feni Halmahera Timur kelak akan meningkatkan aset portofolio PTBA sekaligus memperkuat posisi perusahaan ini di bidang penyediaan energi.

“Dengan adanya proyek PLTU tersebut, PTBA berkontribusi dalam pemerataan elektrifikasi serta meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×