Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bekerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membangun terminal bongkar batubara Kramasan untuk menjaga dan meningkatkan kapasitas logistik pasokan batubara di Kecamatan Kertapati, Sumatra Selatan.
Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie mengatakan, dalam kerja sama ini, PTBA mengambil peran dalam suplai batubara dari tambang beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya. Sementara KAI melalui anak perusahaannya, PT KALOG, menyediakan terminal unloading batubara beserta pelabuhan dan fasilitas pendukung lainnya.
"Sinergi ini diharapkan menjadi peluang yang baik bagi semua pihak untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kontribusi serta memperkuat peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penggerak ekonomi di Indonesia," kata Andwie kepada Kontan.co.id, Senin (17/7).
Andwie tidak menyebutkan berapa investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun Terminal Bongkar batubara Kramasan ini. Dia bilang pengembangan angkutan batubara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun ini mendukung upaya PTBA meningkatkan produksi dan mempercepat monetisasi cadangan batubara.
Baca Juga: Dividen Emiten Tambang Batubara Diramal Turun Tahun Ini, Intip Rekomendasi Sahamnya
Teminal Bongkar batubara Kramasan dibangun di atas lahan seluas 19,1 hektare dengan berbagai infrastruktur modern akan dipasang di terminal tersebut, seperti integrated rail method yang didukung dengan infrastruktur train unloading system bottom dump dan open side dump (mekanisme bukaan bawah dan samping).
Secara kapasitas unloading Teminal Bongkar batubara Kramasan sebanyak 60 ribu ton per hari, dengan luas area stockpile maksimal berkapasitas 590 ribu ton. Terminal Bongkar batubara Kramasan juga mampu melayani 20 kereta dengan rangkaian 60 gerbong batubara setiap harinya.
Terminal Bongkar batubara Kramasan dibangun sebagai sinergi BUMN antara KAI, PT Bukit Asam, dan PT PLN dalam mewujudkan program 100 ribu megawatt (MG) pada 2025. Di samping itu, terminal juga menjadi bagian dari progam KAI menuju 105 juta ton angkutan batubara pada 2027.
Secara profitabilitas, Terminal Bongkar batubara Kramasan diproyeksikan akan menyumbang sekitar Rp 80 miliar-Rp 150 miliar per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News