Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memacu kinerja pengangkutan batubara. Produsen batubara pelat merah tersebut mengembangkan infrastruktur untuk mendukung pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke Kramasan dan Perajen di Palembang.
Menurut rencana, masing-masing infrastruktur pengangkutan tambahan tersebut bakal memiliki kapasitas angkut 20 juta ton batubara per tahun.
“Dengan ada tambahan 2 angkutan yang akan bertambah 40 juta, kami harapkan nantinya (kapasitas angkutan) bisa jauh atau 2 kali lipat dari yang ada sekarang,” tutur Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada Senin (28/11).
Jarak tempuh pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke Keramasan bakal membentang 158 kilometer (km). Inisiatif pengembangan infrastruktur pengangkutan dari Tanjung Enim ke Kramasan sudah dimulai sejak tahun lalu.
Baca Juga: Window Dressing Diprediksi Berpeluang Terjadi, Cermati Saham-Saham Pilihan Analis
Dalam pengembangan tersebut, PT KAI bakal membangun Pelabuhan Kramasan, sementara PTBA akan membangun train loading station di Tanjung Enim dan menjadi pengguna pelabuhan tersebut.
Sama seperti jalur Tanjung Enim ke Keramasan, inisiatif pengembangan jalur pengangkutan dari Tanjung Enim ke Perajen juga sudah dilakukan dari tahun lalu. Inisiatif ini dilakukan dengan bersinergi dengan PT KAI dan PT PLN.
“Yang dari Tanjung Enim ke Keramasan COD kami harapkan COD-nya kami selesaikan di 2024, sementara yang ke Perajen 2026. Ini semua tentunya untuk meningkatkan kapasitas kami,” tutur Arsal.
Baca Juga: Pasar Batubara Diselumuti Sejumlah Sentimen, Ini Rekomendasi Saham Jagoan Analis
Sebelumnya, pengangkutan batubara PTBA dari Tanjung Enim ditopang oleh 2 infrastrukrtur pengangkutan. Pertama, pengangkutan dari Tanjung Enim ke Tarahan-Lampung dengan kapasitas pengangkutan 25 juta ton per tahun.
Kedua, jalur pengangkutan dari Tanjung Enim ke Kertapati-Palembang dengan kapasitas pengangkutan 7 juta ton per tahun.
Arsal tidak membeberkan berapa investasi yang PTBA gelontorkan untuk pengembangan infrastruktur pengangkutan ke Kramasan dan Perajen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News