kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Buruh es krim Aice mogok kerja lagi


Kamis, 27 Februari 2020 / 08:25 WIB
Buruh es krim Aice mogok kerja lagi
ILUSTRASI. Aice ice cream produksi PT Alpen Food Industry


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar 600 buruh es krim AICE, PT Alpen Food Industry kembali melakukan mogok kerja. Aksi ini dilakukan sejak 22 Februari 2020. Mogok kerja dilakukan lagi setelah gagalnya perundingan yang telah berlangsung sejak tahun lalu.

Asal tahu saja, pada 2017 buruh AICE juga sempat melakukan aksi yang sama untuk menuntut  lingkungan pabrik yang abai terhadap hak pekerja.

Semisal kebocoran gas amonia di pabrik yang kerap membuat buruh sakit. Adapun biaya berobat ditanggung sendiri oleh para buruh. Padahal seharusnya Alpen Food Industry menanggung biaya berobat.

Baca Juga: Pasar es krim lokal masih segar, Aice perluas jangkauan ke Indonesia Timur

Setelah beberapa poin tuntutan dipenuhi, permasalahan lainnya kerap terjadi mulai dari mempekerjakan buruh hamil hingga diberikannya cek mundur untuk bonus buruh yang ternyata kosong.

Komite Solidaritas Perjuangan untuk Buruh (KSBP) AICE merinci sejumlah permasalahan yang ada dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Kamis (27/2).

Pertama, buruh hamil yang dipekerjakan pada malam hari. Hal ini berdampak pada tingginya kasus keguguran dan kematian bayi baru lahir.

Dalam pendataan serikat pekerja, telah terjadi 20 kasus kematian bayi maupun keguguran total 359 buruh perempuan sejak tahun lalu.

Selain itu, buruh perempuan juga sulit mengambil cuti haid. Begitu juga untuk mengambil izin atau mengurus izin sakit.

Memang, perusahaan menyediakan klinik dan dokter sendiri. Tapi diakui seringkali memiliki diagnosa sendiri. Buruh tidak dapat mengambil second opinion dari dokter atau klinik lain.

Baca Juga: Aice resmi bangun pabrik es krim terbesar senilai US$50 juta di Mojokerto



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×