kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Buruh mogok, penjualan Hyundai terancam seret


Rabu, 29 Agustus 2012 / 13:17 WIB
Buruh mogok, penjualan Hyundai terancam seret
ILUSTRASI. Gedung-gedung perkantoran terlihat dari kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/7). Penerapan alternative minimum tax bisa meminimalisir rugi fiskal?(KONTAN/Baihaki)


Reporter: Zaskia Paramitha, Reuters | Editor: Asnil Amri

SEOUL. Hyundai Motor pesimistis akan penjualan mobilnya di luar Korea Selatan bulan ini. Sebab, salah satu eksekutif perusahaan bilang, perusahaan saat ini berhadapan dengan aksi mogok buruh yang terjadi di salah satu pabriknya di Korea Selatan.

Para pekerja pabrik Hyundai di pabrik di Korea Selatan itu mengadakan aksi unjuk mogok untuk menolak sistem kerja lembur. Aksi tersebut merupakan pukulan pertama bagi perusahaan dalam 4 tahun terakhir. Padahal, pabrik ini memproduksi hampir setengah mobil Hyundai yang di ekspor ke luar negeri.

Hyundai juga diprediksi sulit mencapai target penjualan dalam negeri bulan ini, kata eksekutif perusahaan yang menolak menyebutkan identitasnya. Perlu diketahui, pasar dalam negeri berkontribusi 15% dari total penjualan produk Hyundai.

Namun secara tahunan, Hyundai bersama dengan afiliasinya, Kia Motors bisa mengejar target penjualan 2012 dengan cara menggenjot penjualan di akhir tahun. “Aksi mogok kerja hanya akan mempengaruhi penjualan bulan Agustus dan September, sedangkan untuk penjualan tahunan diprediksi masih aman,” jelas eksekutif perusahaan tersebut.

Namun, pejabat eksekutif perusahaan itu tidak memberikan rinci jumlah target penjualan untuk pasar luar negeri selama Agustus dan September. Perusahaan mengaku hanya merilis target penjualan tahunan.

Perlu diketahui, aksi pemogokan yang dilakukan buruh Hyundai itu membuat perusahaan gagal memproduksi 74.618 kendaraan senilai 1,55 triliun won. Sebelumnya, aksi pemogokan pernah terjadi tahun 2006 dan merugikan perusahaan hingga 1,64 triliun won.

Serikat pekerja Hyundai berniat untuk melanjutkan aksi mogok kerja sekaligus berunding dengan pihak perusahaan terkait dengan kenaikan upah. Menurut Hyundai, aksi pemogokan menyebabkan penurunan ekspor kendaraan ke Amerika Serikat (AS) sebesar 25% pada bulan Juli lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×