Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bioethanol berpotensi menjadi solusi efektif dalam transisi energi, khususnya untuk sektor transportasi. Untuk itu bioethanol perlu segera didorong untuk diimplementasikan. Kesuksesan implementasi bioethanol diperlukan sejumlah kebijakan yang mendukung dan insentif.
Forum diskusi ini menghadirkan sejumlah pakar lintas sektor sebagai narasumber, antara lain Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eniya Listiani Dewi, anggota Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto, CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) John Anis, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi, dan Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Kementerian Pertanian Baginda Siagian. Para Pakar dari berbagai sektor ini berbagi opini dan pemikiran tentang implementasi binol sebagai bahan bakar nabati.
“Salah satu penyumbang emisi terbesar adalah sektor transportasi. Tidak ada solusi tunggal untuk mengatasi permasalahan emisi di sektor transportasi. Salah satu solusi efektif adalah bahan bakar nabati yang sumbernya juga bisa didapatkan dari berbagai jenis tanaman,” ungkap Eniya.
John menyampaikan bahwa bioetanol merupakan solusi nyata untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung transisi energi. “Bioetanol bukan hanya bagian dari diversifikasi energi, tapi juga peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya dalam negeri.”
Sejalan dengan pendapat Eniya, John menyampaikan, untuk beralih dari mobil berbahan bakar minyak ke listrik bagi sebagian orang biaya peralihannya menjadi pertimbangan utama. Bioetanol sebagai bahan bakar merupakan solusi efektif dalam transisi energi karena tanpa perlu mengganti mesin mobil namun tetap dapat menurunkan emisi.
John juga menyoroti keterjangkauan biaya baik dari fase produksi hingga hilirisiasi dari bioethanol , di mana diperlukan insentif agar investasi di sektor ini bisa segera berjalan. Menurutnya, dukungan penuh dari pemerintah seperti cukai dan DMO akan mempercepat terwujudnya swasembada energi berbasis bioetanol.
Ia menungkapkan bahwa Pertamina NRE menghargai upaya pemerintah mendorong implementasi bioethanol. Seperti disampaikan Eniya bahwa saat ini telah ada Peraturan Menteri ESDM nomor 4 tahun 2025 tentang pengusahaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (bioenergi). Kementerian ESDM akan menurunkan peraturan menteri ini dalam bentuk keputusan menteri yang akan mengatur mandatori bioenergi.
John menambahkan bahwa aren menjadi “harta karun” yang selama ini belum dilirik namun memiliki potensi besar untuk menjadi sumber bahan baku bioethanol karena aren dapat memproduksi bioethanol 4 hingga 5 kali lipat lebih banyak dibandingkan tanaman lain per hektarnya.
Selain itu, biaya pemeliharaan aren relatif lebih rendah. Namun demikian, ia melanjutkan bahwa pengembangan bahan baku dari berbagai sumber tanaman harus tetap dilaksanakan. Pertamina NRE menjajaki sejumlah strategi dalam pengembangan bioenergi, termasuk diversifikasi bahan baku.
Hal ini juga diamini oleh Sugeng. Ia mengatakan. target penekanan emisi kita harus dikejar, salah satunya adalah penggunaan biofuel pada kendaraan bermotor. Namun dalam pelaksanaanya tetap harus memperhatikan feedstock, kepastian harga,dan hal lainnya. Setiap kebijakan harus bersifat holistik dan komprehensif. “Yang paling penting semua sumber daya negara ini, harus bermanfaat untuk negara dan masyarakat sesuai undang-undang.
Terlepas dari permasalahan bahan baku, semua narasumber sepakat bahwa implementasi bioethanol akan memberikan efek domino, di antaranya penciptaan lapangan pekerjaan, kesejahteraan petani, penurunan emisi karbon, dan terwujudnya swasembada energi sebagaimana Asta Cita pemerintah. Untuk mempercepat implementasinya, diperlukan insentif baik fiskal maupun non fiskal.
Insentif dibutuhkan agar harga bioethanol ataupun bahan bakar nabati dapat terjangkau oleh konsumen, untuk mendorong investasi, dan untuk melindungi kesejahteraan petani.
Selanjutnya: Bukan Orang Baru di Sektor Perbankan, Simak Profil Dirut BSI Anggoro Eko Cahyo
Menarik Dibaca: Havaianas dan Dolce&Gabbana Luncurkan Koleksi Baru, Perkuat Segmen Fashion Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News