Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) memiliki potensi besar dengan investasi jumbo. Untuk satu proyek PLTP 1 GW membutuhkan investasi sebesar US$ 2,7 miliar atau setara Rp 44,69 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.555 per dolar AS).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan saat ini Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, yakni sebesar 23,6 gigawatt (GW).
"Saat ini kapasitas terpasang baru mencapai 2,3 GW karena kita berada di wilayah Pacific Ring of Fire," kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (14/5).
Baca Juga: PLTP Muara Laboh Unit 2 Ditargetkan Rampung 2027
Namun, ia menggarisbawahi pengembangan panas bumi membutuhkan biaya investasi yang sangat besar di awal. Darmawan mengungkapkan, berdasarkan tren historis, kebutuhan investasi untuk pembangunan PLTP sebesar 1 GW mencapai US$ 2,7 miliar atau setara Rp 44,69 triliun.
"Jadi untuk itu pengembangan dari panas bumi ini membutuhkan investasi yang cukup besar karena semuanya ditarik ke depan dalam bentuk exploration, kemudian juga development, kemudian penambahan pembangkit tetapi setelah itu (biaya) energinya rendah sekali," jelasnya.
Baca Juga: Target 2029: RI Bakal Jadi Raja PLTP Dunia, Salip Amerika
Sebagai upaya percepatan, PLN menargetkan pengembangan tambahan kapasitas PLTP sebesar 5,1 GW dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.
Dari total target tersebut, kontribusi PLN hanya sekitar 11% atau 585 MW. Sisanya sebesar 4.572 MW atau 89% akan dikembangkan oleh pihak swasta (Independent Power Producer/IPP).
"PLN bersama Mitra ini telah membangun portfolio panas bumi dengan kapasitas terbesar kedua di dunia yaitu 2,3 GW dan di sini adalah beberapa proyek panas bumi yang sudah commission, yang sudah beroperasi dengan jumlah terpasang 2,3 dan juga operatornya ini berbagai investasi, investor baik itu domestik maupun internasional," ungkap Darmawan.
Darmawan menambahkan, PLN menjalin sinergi dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan PT Geo Dipa Energi (Persero) untuk mempercepat pemanfaatan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) eksisting.
Selanjutnya: Jumlah Wajib Pajak Baru Hasil Ekstensifikasi Terus Menyusut Pasca Pandemi
Menarik Dibaca: Kementerian UMKM dan Lazada Latih 150 Pelaku Usaha Padang Memasuki Dunia Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News