Reporter: Adi Wikanto, Yudho Winarto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produsen mobil listrik asal China, BYD Co. Ltd., akan menarik kembali (recall) besar-besaran atas sejumlah kendaraan buatannya. Apakah recall tersebut akan terjadi di Indonesia?
BYD akan recall lebih dari 115.000 unit kendaraan dari seri Tang dan Yuan Pro karena ditemukan cacat desain dan potensi risiko keselamatan terkait baterai, menurut pernyataan otoritas pasar China pada Jumat (17/10/2025).
Dalam dokumen yang diajukan ke State Administration for Market Regulation (SAMR), BYD berencana menarik 44.535 unit seri Tang yang diproduksi antara Maret 2015 hingga Juli 2017, serta 71.248 unit Yuan Pro yang diproduksi antara Februari 2021 hingga Agustus 2022.
Regulator mengatakan bahwa cacat desain dan masalah pada sistem baterai dapat menimbulkan risiko keselamatan, termasuk potensi overheating atau korsleting listrik.
Baca Juga: BYD Atto 1 Tiba Di Jakarta, Penjualan BYD Diprediksi Ngegas Lagi, Cek Harganya
BYD akan melakukan pemeriksaan dan penggantian komponen terkait secara gratis untuk memastikan keamanan kendaraan.
Langkah ini menambah daftar panjang penarikan kendaraan listrik di China dalam beberapa bulan terakhir, seiring meningkatnya pengawasan pemerintah terhadap standar keselamatan dan kualitas baterai di industri kendaraan energi baru (NEV).
BYD, yang kini menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan, belum memberikan komentar resmi terkait detail teknis perbaikan yang akan dilakukan.
Tonton: Pemerintah Tambah Anggaran BLT Rp 30 T, Purbaya: Kita Kaya Kok
Tanggapan BYD Indonesia
Diberitakan Kompas.com, Head of Public & Government Relations BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, menegaskan bahwa model kendaraan yang masuk dalam program recall tersebut tidak dijual di Indonesia. “Model yang terdampak adalah BYD Tang produksi tahun 2015–2017 dan Yuan Pro produksi tahun 2021–2022. Kami memastikan bahwa model dan tipe tersebut bukan merupakan unit yang dipasarkan di Indonesia,” ujar Luther kepada Kompas.com, Minggu (19/10/2025).
Ia menjelaskan, langkah recall di China merupakan bentuk tanggung jawab produsen untuk menjaga keselamatan konsumen, sekaligus praktik umum dalam industri otomotif global. “Perbaikan ini bertujuan menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan, terutama dalam kondisi ekstrem. Hal tersebut mencerminkan komitmen BYD terhadap keselamatan, kualitas, dan kepercayaan pelanggan," kata dia.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), saat ini pabrikan asal China tersebut memimpin pasar mobil listrik nasional dengan total penjualan mencapai 20.077 unit sepanjang Januari–September 2025.
Adapun beberapa produk yang telah dipasarkan antara lain BYD Atto 1, BYD Dolphin, BYD Atto 3, BYD M6, BYD Sealion 7, hingga BYD Seal dan Denza D9 sebagai MPV premium.
Baca Juga: Kalah Laris, Penjualan Mobil Listrik BYD Tergerus Wuling, Aion & VinFast Sept 2025
Selanjutnya: Setelah Getol Jualan, Pengendali Diamond Citra (DADA) Beli Lagi Saat Harga Anjlok
Menarik Dibaca: Cara Membaca Chat Telegram Tanpa Terlihat oleh Si Pengirim, Ini Dia Panduannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News