Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) akan mengekspor sebagian besar produk kelapa sawit dan karetnya di tahun depan. Ekspor ini agar PTPN bisa mendapatkan dana tunai dalam bentuk dollar AS untuk minimalisir potensi selisih kurs ketika melakukan investasi.
“Dengan ekspor, otomatis kami bisa mendapatkan dollar, sehingga ketika investasi dalam komponen dollar, nanti tidak ada selisih kurs,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Dolly P. Pulungan, Senin (23/7).
Tahun depan, PTPN berencana akan mengekspor 2,5 juta ton crude palm oil (CPO) dari target produksi sebesar 3,2 juta ton. Sementara, tahun depan target produksi karet diperkirakan mencapai 180.000 ton. Sayangnya, Dolly tak menyebutkan berapa besar ekspor karet yang dilakukan.
Dolly membeberkan, tahun ini PTPN sudah melakukan ekspor CPO. Hanya saja, ekspor yang dilakukan masih dalam jumlah kecil. Tahun ini, ekspor CPO diperkirakan masih sekitar 400.000 ton dari total produksi 2,7 juta ton. Hingga saat ini, realisasi ekspornya sebesar 145.000 ton. “Tahun ini ekspor 400.000 ton lah. Tahun depan baru ekspor dengan maksimal. Sekarang masih menjajaki,” ujar Dolly.
Meski produk sawit Indonesia tengah mengalami berbagai hambatan dari sejumlah tantangan, Dolly yakin, sawit yang dihasilkan PTPN tak seperti yang dituduhkan berbagai negara. Dia pun mengatakan, PTPN akan menyasar pasar Afrika, India, China, Pakistan juga Asia Selatan.
Tak hanya itu, PTPN pun akan mencoba berinvestasi di sektor biodiesel di tahun depan. Menurut Dolly, investasi ini didorong oleh adanya program pemerintah yang ingin meningkatkan penggunaan biodiesel. Menurut Dolly, nantinya kapasitas produksi pabrik biodiesel milik PTPN sebesar 250.000 ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News