Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bintraco Dharma Tbk melalui anak usahanya PT Carsworld Digital Indonesia meluncurkan aplikasi digital Carsworld yaitu aplikasi baru di dunia otomotif. Selain itu emiten diler ini juga berekspansi pengembangan bisnis kemitraan bengkelnya melalui CARfix. Investasi yang digelontorkan oleh aplikasi ini sebesar Rp 9 miliar. Sayangnya kontribusi pendapatan dari aplikasi belum mau dibeberkan.
Catatan saja, Salah satu keunggulan aplikasi ini adalah ketika memperbaiki kendaraan, pelanggan tak perlu menghabiskan waktu untuk emngantre saat registrasi kendaraan. Terlebih pelangggan dapat dengan transparan melihat biaya servis kendaraan.
Tidak hanya itu, jika pelanggan dapat membeli mobil bekas maka pelanggan dapat mengetahui dengan transparan harga used car dan memahami kondisi mobil bekas terseubt. Carsworld juga didukung oleh jaminan keamanan digital dari Alibaba Cloud.
Sebastianus Harno Budi, Direktur Utama Bintraco Dharma Tbk mengatakan aplikasi ini akan semakin mendekatkan dengan pelanggan di era digital saat ini. Melalui aplikasi ini pelanggan salah satunya dapat booking servis di bengkel kami CARfix," kata Sebastianus, Rabu pada sela-sela peluncuran di kawasan bilangan SCBD, Jakarta, Senin (17/10).
Selain itu secara resmi hari ini CARfix memulai ekspansinya dengan pola kemitraan. CARfix dikembangkan sebagai modern retail workshop yang melayani berbagai jenis perbaikan untuk semua jenis kendaraan. Adapun seremoni ini diadakan bagi 10 mitra CARfix yang bekerja sama dengan Bintrco Dharma melalui anak usahanya PT Meka Adipratama yang akan mengembangkan bisnis bengkel ritel tersebut.
Sebastianus menjelaskan dengan pola kemitraan pihaknya dapat memastikan pertumbuhan bisnis yang cepat, dengan investasi yang terjangkau sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sistem kerjasama awal mereka akan buat perusahaan joint venture . Dengan komposisi 40% saham dimiliki Bintraco Dharma dan 60% oleh perusahaan mitra.
"Pemilik bengkel yang punya lokasinya dan nanti kami akan sewa. Pendapatan kami akan dapatkan dari sewa bulanan tersebut dan pendapatan tahunan dari dividen," jelasnya.
Untuk nilai investasi untuk bervariasi tiap daerahnya. Namun bila hitungan kasarnya, revitalisasi bengkel membutuhkan investasi sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar. Tapi
tidak semua dibiayai oleh CARS namun sebagian dari pihak perbankan. Investasi nantinya juga akan lebih banyak ke infrastuktur distribusi rantai suplai untuk spare part.
"Kami juga investasi banyak untuk sumber daya manusia (SDM) karena ini kuncinya. Desember 2018 ini kami buka Akademi Mekanik CARfix di Semarang untuk calon kepala bengkel," katanya.
Saat ini ada 7 outlet bengkel yang sudah menjadi CARfix, dan di akhir tahun ditargetkan ada 15 outlet yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta terlebih dahulu.
Ditargetkan pada tahun 2019 akan ada 100 outlet dan dalam empat tahun kedepan jumlahnya akan menjadi 500 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari sisi kinerja, tahun ini emiten berkode saham CARS di Bursa Efek Indonesia ini punya hasil yang positif. Sebastianus menjelaskan sampai kuartal III-2018 kinerja masih sesuai target.
Sampai akhir tahun ini diprediksi pendapatan akan naik namun dibawah 10%. Tetapi secara laba bersih naik 35% dari tahun lalu. Tahun lalu laba bersih CARS tercatat sebanyak Rp 202 miliar. Sedangkan tahun ini diprediksi bisa mencapai Rp 270 miliar hingga Rp 275 miliar. "Penjualan mobil kita cenderung flat tetapi dari laba bisa naik tinggi karena kita banyak efisiensi internal," katanya.
Willinoy Sitorus, Analis Trimegah Securities dalam riset (4/10) menjelaskan 60% pasar kendaraan mobil lama yang sudah melewati masa garansi akan masuk ke pasar bengkel non-resmi.
Alhasil ini merupakan pasar yang besar bagi CARfix untuk dijajaki. "Persaingan dengan diler tak resmi menjadi tidak relevan karena tujuannya dengan adanya bengkel ini untuk mengatasi inefisiensi dan masalah transparansi yang dihadapi oleh pelanggan yang pergi ke diler yang tidak resmi," jelasnya dalam riset.
Apalagi CARS juga mengembangkan bisnis distribusi merk spare part baru yang dimulai tahun ini. Merk spare part yang dinamai Fortag ini diprediksi akan mensuplai sebagian besar kebutuhan spare part di CARfix.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News