kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Catat! Tak mudah buat harga Avtur di Indonesia Timur menjadi murah


Selasa, 03 Desember 2019 / 21:48 WIB
Catat! Tak mudah buat harga Avtur di Indonesia Timur menjadi murah
ILUSTRASI. Pesawat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Avtur di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (19/10).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

Dihubungi terpisah, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan, harga juga avtur Pertamina sudah mencakup berbagai biaya, seperti biaya transportasi dan penyimpanan atau storage.

Fajriyah menyebut, harga avtur ditetapkan berdasarkan formula yang diatur oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selain itu, ia juga mengatakan bahwa harga avtur di seluruh Indonesia selalu ditinjau setiap dua minggu.

Baca Juga: Pengamat: Masuknya swasta tidak menjamin harga avtur terjangkau

Fajriyah berujar, harga avtur Pertamina pada minggu ini sudah mengalami penurunan. Ia mengklaim, harga avtur Pertamina masih kompetitif.

"Distribusi ke daerah yang lebih jauh juga menjadi pertimbangan, dan over all avtur Pertamina masih sangat kompetitif dibandingkan yang lainnya," kata Fajriyah saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/12).

Menurut pengamat penerbangan dan anggota Ombudsman Republik Indonesia Alvin Lie, harga avtur di Indonesia timur sulit untuk sertamerta diturunkan. Alvin menerangkan, harga avtur di Indonesia timur tergolong mahal lantaran ada komponen biaya yang lebih tinggi, seperti biaya angkutan, penyimpanan, dan faktor risiko.

"Terutama untuk bandara kecil itu kan ada perhitungannya, yang ekonomis untuk angkut itu berapa," ungkapnya.

Sehingga, Alvin menyarankan pemerintah, dalam hal ini Kemenhub, untuk memeriksa kembali komponen biaya. Baik untuk tarif pesawat, maupun penyediaan dan penyaluran avtur.

Baca Juga: Sudah stop impor, produksi avtur Pertamina sudah mandiri

"Biaya avtur memang 40% dari biaya operasional pesawat. Tapi sebaiknya Menhub periksa dulu apa saja komponen (harga avtur) selain biaya pengiriman,penyimpanan dan faktor risiko. Tidak hanya minta murah," kata Alvin.

Lebih lanjut, jika pemerintah ingin avtur lebih murah di Indonesia timur, Alvin menyarankan agar Kemenhu menyediakan subsidi harga avtur untuk bandara tertentu di Indonesia timur. "Itu salah satu opsi yang paling memungkinkan, selain mengkaji biaya-biaya yang harus ditanggung Pertamina," tandas Alvin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×