kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Catatkan laba di 2019, simak rencana Bumi Resources Minerals (BRMS) tahun ini


Selasa, 07 April 2020 / 20:14 WIB
Catatkan laba di 2019, simak rencana Bumi Resources Minerals (BRMS) tahun ini
ILUSTRASI. Pertambangan mineral Bumi Resources Minerals BRMS


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo

Asal tahu saja, tambang emas Poboya berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah, yang saat ini dioperasikan oleh PT Citra Palu Minerals (CPM) yang merupakan anak usaha BRMS.

Lebih lanjut, Herwin mengungkapkan bahwa pihaknya berharap mulai semester pertama tahun ini, BRMS sudah mulai membukukan penjualan dari produksi emas di Poboya. Dengan produksi optimal yang baru dimulai pada bulan Juni, BRMS menargetkan bisa memproses sekitar 100.000 ton bijih di tahun ini.

"Rencananya mulai Juni tahun ini kami berharap sudah bisa memproses sekitar 500 ton bijih per hari," ungkap Herwin.

Namun, di tahun berikutnya, BRMS menargetkan bisa memproses 180.000 ton bijih per tahun pada 2021. "Fokus kami saat ini memulai produksi komersial dengan full dari fasilitas pertama kami yang berkapasitas 500 ton bijih per hari di tahun ini," kata Herwin.

Baca Juga: Simak rekam jejak kinerja Bumi Resources (BUMI) dalam 5 tahun terakhir

Sementara itu, selama masa uji coba di Kuartal I tahun ini, fasilitas produksi di Poboya yang dimiliki BRMS telah memproduksi lebih dari 10 kilogram (kg) dore bullion yang dikirim ke fasilitas smelter logam mulia PT Aneka Tambang Tbk. di Pulogadung, Jakarta. "Produksi dore bullion yang 10 kg di kuartal pertama tahun ini baru uji coba produksi yang sudah kami kirim ke smelter milik Antam, dan estimasinya akan diproses jadi 3.5 kg emas," ujarnya.

Sebagaimana yang telah disinggung di atas, fasilitas produksi pertama BRMS memiliki kapasitas untuk memproses 500 ton bijih per hari. Fasilitas itu sudah diselesaikan di akhir 2019 dan mulai uji coba produksi di kuartal pertama 2020.

Menurut Herwin, belanja modal (capex) untuk membiayai konstruksi fasilitas perama ini sekitar US$ 12 juta - US$ 15 juta, yang telah diselesaikan menggunakan internal cash flow perusahaan.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×