Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu terkait keberlanjutan lingkungan kini sudah menjadi perhatian berbagai perusahaan global. Pengembangan bisnis kini dikejar dengan fokus menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance. (ESG), yakni konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi maupun bisnis yang berkelanjutan sesuai kriteria lingkungan, sosial serta tata kelola.
Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia misalnya, berkomitmen untuk berkontribusi positif di setiap wilayah operasional dengan menjalankan berbagai inisiatif keberlanjutan. Salah satu yang menjadi perhatian perusahaan ini adalah terkait permasahan sampah.
Terbaru, CCEP Indonesia memanfaatkan momentum bulan Ramadan untuk melakukan edukasi pengelolaa sampah. Selama periode 26 - 28 Maret 2024, perusahaan menggandeng lima belas pesantren terpilih di seluruh Indonesia menggelar program bertajuk “Ramadan Bersih, Ramadan Suci", dirancang untuk menyatukan nilai-nilai kebersamaan dan keberlanjutan lingkungan.
Lucia Karina, PACS Director di CCEP Indonesia mengatakan, pesantren sebagai institusi pendidikan yang menggabungkan pembelajaran fisik dan spiritual dipilih karena peranannya yang krusial dalam membentuk karakter dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan santri.
Baca Juga: Dukung Energi Terbarukan, Coca-Cola Europacific Jalin Kerjasama dengan PLN
"Melalui program ini, kami ingin mendorong para santri untuk menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka, memahami pentingnya dan mengadopsi nilai-nilai penting tentang kebersihan dan keberlanjutan lingkungan melalui pentingnya pengumpulan sampah yang bertanggung jawab,” kata Lucia dalam keterangannya, Jumat (29/30.
Ia bilang, program tersebut mencakup workshop pengelolaan sampah untuk mengedukasi para santri tentang pentingnya pemilahan sampah dan pembentukan bank sampah, serta buka puasa bersama yang menghangatkan hati, memperkuat ikatan antara santri dan staf pesantren.
Program itu melibatkan lima belas pondok pesantren yang tersebar mulai dari Medan, Padang, Lampung, Bandung, Magelang, hingga Pasuruan. Secara total, 4.950 santri turut serta dalam program pelatihan ini. Tidak hanya itu, CCEP sebanyak 23 tempat sampah sebagai upaya mengedukasi dan mendorong praktik pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Workshop pengelolaan sampah sejalan dengan fokus CCEP Indonesia terkait rencana aksi keberlanjutan yang tertuang dalam komitmen global ”This is Forward”. Sebagai perusahaan pembotolan dan distribusi minuman kemasan, kata Lucia, CCEP Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan praktik ekonomi sirkular.
Baca Juga: Coca Cola Bahas Standardisasi Daur Ulang Bersama Amandina
Lucia mengatakan, ada beberapa komponen utama dalam strategi ekonomi sirkular CCEP, termasuk mencapai 100% kemasan yang dapat didaur ulang dan meningkatkan penggunaan plastik daur ulang menjadi 50% pada 2025, serta mengeliminasi penggunaan plastik murni berbasis minyak dalam kemasan botol dan mendaur ulang setiap botol atau kaleng produk yang dijual pada 2030.
Seperti diketahui, CCEP hadir di Indonesia mengoperasikan delapan fasilitas manufaktur di Sumatera, Jawa dan Bali, mempekerjakan lebih dari 400 tenaga kerja, dan mendistribusikan jutaan minuman menyegarkan untuk lebih dari 450.000 outlet di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News