Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perkembangan digitalisasi yang semakin pesat, kebutuhan akan layanan pelanggan yang cepat, presisi, dan terhubung kian tak terelakkan. Baik pelaku UMKM hingga korporasi besar kini dituntut menjaga interaksi yang responsif demi mempertahankan loyalitas pelanggan.
Melihat celah itu, PT Teknologi Cekat Indonesia (Cekat.AI) hadir menawarkan solusi. Platform berbasis kecerdasan buatan ini mengusung pengalaman baru dalam mengelola percakapan bisnis secara terpadu, mulai dari respons otomatis hingga orkestrasi komunikasi lintas kanal.
Pelaku UMKM selama ini berjibaku dengan beban kerja yang tak sebanding dengan sumber daya. Satu orang bisa merangkap sebagai pemilik, admin, sekaligus customer service. Alhasil, pesan pelanggan sering menumpuk, balasan tidak seragam, dan peluang penjualan terbuang percuma.
Dengan teknologi agentic AI dan automasi percakapan, Cekat.AI memampukan pelaku usaha untuk menjawab chat lebih cepat, memberi informasi lebih akurat, sekaligus menjaga standar layanan yang sama meski chat masuk dari WhatsApp, Instagram, website, hingga marketplace.
Baca Juga: Persaingan Ketat, Perusahaan Grup Telkom Ini Integrasikan AI dengan Otomatisasi
Perusahaan yang masih berusia 2 tahunan ini membangun ekosistem percakapan bisnis yang benar-benar terpadu. Seluruh pesan pelanggan dari berbagai kanal—mulai WhatsApp API, Instagram DM, website chat hingga e-commerce—dikumpulkan dalam satu dashboard lewat fitur Chat Management.
Lalu AI Assistant membantu admin merespons cepat dan konsisten sesuai konteks bisnis, sementara Marketing Automation memungkinkan pengiriman promo, pengingat, dan follow-up secara otomatis. Setiap interaksi juga tercatat rapi dalam CRM berbasis percakapan sehingga bisnis memahami histori dan preferensi pelanggan. Semua ini dirancang agar pelaku usaha dapat mengelola komunikasi secara efisien tanpa berpindah aplikasi.
“Semua bisnis membutuhkan marketing, komunikasi dengan pelanggan, dan sistem CRM. Itulah solusi yang kami sediakan, dan bisa dipakai lintas sektor. Pelaku usaha yang melakukan penjualan online memang mendapat manfaat paling besar untuk saat ini,” kata Matthew Sebastian Founder & CEO Cekat.AI dalam keterangannya dikutip Kamis (20/11/2025).
Dia bilang, Cekat.AI akan terus berinovasi untuk menhadirkan layanan akan akan semakin memudahkan klien-kliennya. Terbaru, perusahaan resmi meluncurkan dua solusi AI lewat ajangka Cekat Innov 25 yang digelar SMESCO Convention Hall Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Pertama, Cekat Marketing Suite. Solusi ini memungkinkan pelanggan bertanya, memesan, hingga membayar langsung lewat chat. Sistemnya dapat melatih Meta Pixel untuk mendapatkan leads berkualitas dan melakukan atribusi penjualan dari iklan.
Baca Juga: Pengembangan Layanan Cloud Berteknologi AI Kerek Daya Saing Industri
Cekat mengklaim layanan ini mampu meningkatkan ROI 10–15% pada bulan pertama, dengan potensi kenaikan penjualan hingga 30% dan proses penjualan 50% lebih cepat. Tersedia garansi 90 hari, Return on Ad Spend (ROAS) naik atau pengguna tidak perlu membayar.
Kedua, Cekat CRM Suite. Ini merupakan CRM berbasis AI dengan Customizable CRM Board untuk mengelola leads, deals, dan projects melalui berbagai tampilan, mulai dari table, kanban, calendar, hingga Gantt. Didukung AI Agents yang melayani pelanggan otomatis 24/7, solusi ini mampu menciptakan customer journey dan automasi yang natural. Cekat menyebut CRM Suite dapat meningkatkan konversi appointment hingga 28%.
“Kami berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam demokratisasi akses ke teknologi AI otonom di Indonesia, memastikan para pelaku usaha siap memimpin era transformasi digital berikutnya.” ujat Mattew.
Ke depan, Cekat.AI akan lebih ambisius. Pada 1 Januari, landut Mattew, pihaknya akan meluncurkan layanan consulting AI yang mampu memberi nasihat manajerial tingkat tinggi—jenis rekomendasi yang sebelumnya hanya bisa diberikan konsultan ahli.
Jika berjalan sesuai rencana, teknologi ini dapat mengotomasi pekerjaan manajemen level bawah dan mendorong munculnya peran baru di tingkat manajemen atas. Pada akhirnya, mereka menargetkan terciptanya sistem operasional yang sepenuhnya autopilot, sehingga manusia dapat fokus pada keputusan dan strategi.
Baca Juga: Generasi AI Indonesia Tuntut Teknologi yang Cepat tapi Tetap Manusiawi
Matthew Sebastian menyebut harga layanan bersifat fleksibel sesuai kebutuhan bisnis, dengan paket dasar mulai Rp1 juta–Rp1,5 juta. Saat ini, Cekat.AI sudah dipakai hampir 3.000 bisnis, mayoritas UMKM.
Meski demikian, kontribusi pendapatan terbesar justru datang dari segmen korporasi, yang menyumbang 80%–90% revenue. Segmen ini baru digarap enam bulan terakhir, namun pertumbuhannya dinilai paling agresif. Untuk perusahaan besar, Cekat.AI memberikan uji coba dan pendampingan khusus, dengan durasi yang menyesuaikan kompleksitas bisnis.
Matthew menargetkan pada 2026, kinerja Cekat.AI bisa naik 10 kali lipat, terutama dari sisi pendapatan. Meski belum membuka angka revenue, ia menegaskan perusahaan sudah profit sejak awal, bermodalkan hanya Rp1 juta tanpa pendanaan eksternal.
Selanjutnya: Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Jalani Persidangan Putusan Hari Ini, Kamis (20/11)
Menarik Dibaca: Easycash Gandeng Bank Saqu, Perluas Akses Pembiayaan Unbanked dan Underbanked
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













