Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) berharap mampu mencetak kinerja keuangan yang kinclong sepanjang tahun 2019. Emiten berkode saham DKFT ini membidik penjualan sebesar Rp 1,04 triliun, naik 99,84% atau hampir dua kali lipat dari realisasi tahun 2018 yang mencapai Rp 518,58 miliar.
“Kami menargetkan laba bersih Rp 46,45 miliar pada tahun 2019,” kata Feni Silviani Budiman, Direktur Central Omega kepada Kontan.co.id, Jumat (21/6).
Padahal DKFT masih merugi sekitar Rp 53,28 miliar hingga tutup tahun 2018. Dari segi operasional, perusahaan ini menargetkan penjualan bijih nikel ke smelter sebesar 200.000 metrik ton, sementara penjualan ke pasar ekspor sekitar 818.000 metrik ton. Sehingga total target penjualan DKFT pada tahun ini sejumlah 1.01 juta metrik ton.
Sementara untuk penjualan feronikel, Central Omega membidik 39.200 metrik ton pada 2019. Feni memproyeksi harga jual rata-rata nikel sepanjang tahun ini sebesar US$ 12.500 per metrik ton, mengacu pada London Metal Exchange (LME).
Pada periode Januari hingga Maret tahun ini, volume produksi bijih nikel DKFT sebanyak 264.016 metrik ton dengan penjualan 302.015 metrik ton.
Dalam catatan Kontan sepanjang 2018, DKFT berhasil memproduksi 440.225 metrik ton bijih nikel, tumbuh 17,89% ketimbang realisasi produksi pada tahun 2017 sebesar 373.441 metrik ton.
DKFT menjual 231.769 metrik ton bijih nikel ke pasar lokal dan 165.465 metrik ton ke pasar ekspor. Penjualan bijih nikel ke pasar ekspor meningkat 40,16% dari tahun 2017 sebesar 118.050 metrik ton.
Adapun negara yang menjadi tujuan penjualan Central Omega, seperti China dan Taiwan. Sebagai informasi, pada periode Agustus 2018 hingga Agustus 2019, Central Omega mengantongi izin ekspor bijih nikel sebanyak 810.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News