Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 320 miliar tahun ini.
Direktur Central Proteina Prima, Arman Zakaria Diah mengatakan, dana capex tahun ini sebagian besar akan digunakan sebagai modal pengembangan bisnis CPRO ke depan. Salah satunya pembangunan fasilitas produksi baru.
"Pembangunan pabrik baru untuk produksi makanan hewan kesayangan dan makanan olahanan berbasis udang dan ikan yang berlokasi di Jawa Tengah," ujar Arman, kepada Kontan.co.id, Kamis (31/3) lalu.
Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, ada dua proyek CPRO yang tengah dalam tahap pembangunan, yakni pabrik pakan hewan kesayangan yang juga bisa memproduksi pakan ikan, serta pabrik makanan olahan.
Baca Juga: Diselimuti Sejumlah Sentimen, Simak Rekomendasi Saham Emiten Konsumen Primer Berikut
CPRO memperkirakan, total investasi yang dibutuhkan untuk kedua pabrik tersebut adalah sekitar Rp 400 miliar.
Sementara sisa capex 2020, dianggarkan pula untuk memelihara fasilitas produksi yang sudah ada.
Arman menyebut, pada tahun ini CPRO akan tetap fokus mengembangkan tiga bidang usaha utama mereka untuk mencapai pertumbuhan pendapatan 5%-10% di tahun 2022.
CPRO sendiri bermain di tiga bidang usaha utama, yakni pakan budidaya perikanan (pakan ikan dan udang) yang didukung dengan produksi benur udang dan ikan, makanan hewan kesayangan (petfood), dan makanan olahan berbasis udang (terutama untuk ekspor) serta ikan (domestik).
Beberapa strategi yang disusun perusahaan untuk memaksimalkan tiga lini usaha utama di tahun ini, antara riset bahan baku pakan, meningkatkan produksi benur berkualitas, dan pemilihan negara tujuan ekspor yang tidak terlalu terpengaruh kondisi kelangkaan peti kemas dan operasi militer.
"Kemudian, perluasan pangsa pasar makanan domestik yang bercira rasa Indonesia, dan tentunya penetrasi pasar hewan kesayangan yang tumbuh pesat di Indonesia," jelas dia.
CPRO belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2021. Namun, pihaknya memperkirakan bahwa penjualan di tahun 2021 dapat mencapai Rp 8 triliun, dengan kisaran EBITDA berada di rentang Rp 850 miliar - Rp 900 miliar.
Adapun, hingga kuartal III-2021, CPRO mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 6 triliun. Torehan tersebut meningkat 7,15% dari sebelumnya Rp 5,59 triliun pada September tahun 2020.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga ikut melesat menjadi Rp 2,11 triliun di kuartal III 2021. Pada periode yang sama di tahun 2020, CPRO masih merugi hingga Rp 68,59 miliar.
Baca Juga: Ekonomi Mulai Pulih, Central Proteina Prima (CPRO) Bidik Penjualan Rp 8,5 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News