kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Cerita manis Tri Wahana di bisnis kilang minyak


Rabu, 24 September 2014 / 16:41 WIB
Cerita manis Tri Wahana di bisnis kilang minyak
ILUSTRASI. Petugas sedang melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di armada Bluebird.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Tri Wahana Universal, produsen kilang minyak bumi menyatakan, bisnis pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) sangat menguntungkan. Perusahaan swasta pertama yang mengoperasikan kilang berkapasitas 18.000 barel per hari (bph) sejak 2008 silam pun ini sudah membuktikannnya. 

Rudy Tavinos, Chief Executive Officer Tri Wahana Universal mengatakan, dirinya tidak habis pikir dengan paradigma yang berkembang bahwa membangun kilang membutuhkan investasi yang besar dan tidak ekonomis. "Buktinya, kami sudah bisa jalan hingga lima tahun, dan kami pun bisa membayar pajak hingga Rp 190 miliar pada 2013 lalu," kata dia usai mengikuti diskusi terkait pemberantasan mafia migas dan tambang di FX Senayan, Rabu (24/9). 

Bahkan, dari hasil memproduksi BBM tersebut, anak usaha PT Saratoga Investama Tbk mengklaim sebagai perusahaan terbesar dalam setoran pajak di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pada 2014 ini, perusahaan tersebut memproyeksikan jumlah pajak yang akan dibayar perusahaan akan meningkat hingga menjadi Rp 250 miliar. 

Menurut Rudy, selain menguntungkan, kebutuhan investasi untuk membangun kilang juga tidak terlalu besar. Yakni, hanya sekitar US$ 120 juta hingga US$ 130 juta untuk kapasitas kilang mencapai 18.000 bph termasuk utilitas dan sarana penunjang lainnya. 

"Kemarin, saya dengar ada yang bangun kilang dengan kapasitas 300.000 bph, investasinya bisa mencapai US$ 9 miliar. Saya juga tidak tahu bagaimana hitungannya itu," kata Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×